Upaya pelestarian budaya Melayu, ragam kegiatan digelar. Salah satunya Gawai Seni, yang menampilkan karya seni dan budaya yang berkembang di masyarakat |
TANJUNGPINANG, HR – Pemerintah Kota Tanjungpinang, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Tanjungpinang, menggelar Gawai Seni 2015, pada Senin 27 April 2015, di lapangan Pamedan Ahmad Yani.
Pagelaran seni dan budaya masyakarat Tanjungpinang ini, dibuka oleh Walikota Tanjungpinang yang diwakili Sekda Riono. Gawai seni 2015 berlangsung selama tiga hari dengan tema: “Bersatu Dalam Gerak, Bersama Dalam Rentak”.
Sambutan Walikota Tanjungpinang, yang disampaikan Riono, berharap gawai seni ini bisa memberi pemahaman terutama bagi pelajar sebagai generasi bangsa dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni dan budaya masyarakat, khususnya budaya Melayu.
Ia mengajak agar seluruh elemen masyarakat bersama-sama untuk menjaga dan mengembangkan seni dan budaya masyarakat, khususnya budaya Melayu, agar semakin dikenal luas tidak hanya dilingkup tanah air, tapi juga ke mancanegara. Sebab, budaya merupakan jati diri, baik suatu bangsa maupun daerah asal budaya itu sendiri.
Dengan mengenal nilai-nilai budaya Melayu, yang santun, beradab dan bermartabat serta cinta damai, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang untuk berkunjung ke kota Tanjungpinang, sebagai tanah leluhur Melayu. “Dengan demikian, kunjungan wisatawan, baik domestik maupun asing, bisa meningkat setiap tahunnya,” ujar Riono.
Menurut Kepala Disparbud Tanjungpinang, gawai seni ini selain untuk pengembangan dunia wisata Tanjungpinang, juga bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya yang berkembang ditengah-tengah masyarakat Tanjungpinang, sebagai warisan nenek moyang terdahulu.
Itu sebabnya, dalam penyelenggaraan Gawai Seni ini, tidak hanya mengikutsertakan para pelaku seni dan budaya dari sanggar-sanggar seni dan budaya yang ada di Tanjungpinang, namun juga melibatkan peserta dari kalangan pelajar, mulai tingkat sekolah SD, SMP, SLTA, dan perguruan tinggi.
Ada beberapa bidang seni dan budaya yang diperlombakan. Seperti lomba lagu Melayu untuk tingkat SD dan SMP, visualisasi puisi bagi pelajar SLTA/sederajat, dan tari kreasi untuk tingkat sanggar dan kalangan perguruan tinggi.
Untuk menghasil penampilan dan karya-karya terbaik, pantia mengundang Dewan Juri yang merupakan kalangan seniman dan budayawan terkenal, baik dari Tanjungpinang maupun luar daerah.
Dikatakan Juramadi, juara peserta tari terbaik akan diikutsertakan pada parade tari tingkat Provinsi Kepri, yang diselenggrakan pertengahan Mei 2015, di Dabo Singkep, Lingga. ■ hms