Budidaya Udang Vanname Organik di Trenggalek

oleh -1.2K views
oleh
Tambak Udang (Ilustrasi)

SURABAYA, HR – Kegiatan budidaya udang vanname organik dilakukan oleh Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Prigi Trenggalek Jawa Timur yang dikomandani oleh Sublandri, S.Pi selaku pengelola instalasi. IBAP Prigi merupakan salah satu Instalasi Budidaya Air Payau dalam lingkup Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dan berada di bawah naungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Budidaya Air Payau (PBAP) Bangil Pasuruan.

Budidaya udang vanname organik yang dilakukan di IBAP Prigi tersebut memang berbeda dengan cara budidaya udang vanname pada umumnya. Kunci pertama yang sangat mencolok disini adalah manajemen pengelolaan air, baik pada saat persiapan maupun pada saat proses budidaya sedang berjalan. Sistem yang dipakai sama dengan teknologi bioflok dan sangat minim proses penggantian air, bahkan air yang masuk hanya sebatas untuk mengganti air yang terbuang saat proses penyiphonan. Pengelolan air dengan aplikasi probiotik berbasis herbal ini dapat diperbanyak sendiri agar efisien dan hemat dalam aplikasinya.

Kunci kedua yang dilakukan yaitu dengan manajemen pengelolaan pakan. Di IBAP Prigi, untuk pengelolan pakan menggunakan “pakan yang difermentasi”. Menurut penuturan Pengelola IBAP Prigi, tujuan perlakuan ini adalah untuk meningkatkan sistem pencernaan (daya cerna) dan penyerapan nutrisi pakan pada sistem metabolisme udang sekaligus untuk efisiensi penggunaan pakan, meningkatkan ketahanan tubuh, menekan pertumbuhan bakteri patogen, serta mencegah rusaknya kualitas air akibat aktivitas dari bakteri pengurai yang bersifat patogen dan aerob yang mengakibatkan peningkatan racun ammonia (NH3) dan turunnya kadar oksigen terlarut (DO) dalam media budidaya.

Panen raya kemarin disaksikan langsung oleh Bapak Dr. Ir. Heru Tjahjono selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur serta dihadiri oleh kepala UPT dan Instalasi dalam lingkup Bidang Perikanan Budidaya se-Jawa Timur. Dalam pernyataan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, dijelaskan bahwa hasil uji coba udang organik ini untuk bisa diterapkan di seluruh unit kerja terkait dan juga disosialisasikan di kalangan pembudidaya tambak udang di seluruh Jawa Timur. Bahkan hasilnya adalah mengarah ke produk udang organik yang harus dikenalkan kepada pembeli/pengekspor udang. Karena kualitasnya, tentunya harga harus diatas harga udang vanname yang dibudidayakan secara konvensional.

Dari data hasil panen budidaya udang vanname organik yang sudah dilakukan, dapat dianalisa bahwa pertumbuhan udang vanname dengan sistem ini sangat pesat sekali, dengan padat tebar 200 ekor/m2 dalam umur 68 hari sudah bisa dipanen dengan size 40-50 ekor/kg. Pakan yang digunakan hingga panen sebanyak 8.850 kg dan total panen udang sebanyak 7,2 ton, sehingga didapat FCR 1,2. Sungguh hasil yang sangat menggiurkan untuk prospek “Budidaya Udang Vanname” kedepan, dan perlu terus dilakukan. ian

Tinggalkan Balasan