Berjalan Lancar, Walikota Tinjau UN

oleh -448 views
oleh
MEDAN, HR – Pelaksanaan ujian nasional (UN) untuk tingkat SMA/SMK dan Mardrasah Aliyah (MA) mendapat perhatian serius Walikota Medan T Dzulmi Eldin. Setelah meninjau SMA Negeri 1 Medan SMK Negeri 10, Eldin kembali turun meninjau pelaksanaan UN di SMA Negeri 4 Jalan Gelas dan SMK Negeri 9 Jalan Patriot Medan, Selasa (14/4).
Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan UN berjalan dengan lancar dan aman. Di samping itu target kelulusan 100 persen dapat terwujud.
“Sejak hari pertama dan kedua, pelaksanaan UN di kota Medan berjalan dengan lancar dan aman. Sejauh ini kita belum ada menerima laporan terjadinya kecurangan,” kata Walikota ketika meninjau pelaksaan UN di SMA Negeri (SMAN) 4 Medan.
Seperti kemarin, Walikota turut didampingi Kadis Pendidikan Kota Medan Marasutan Siregar ketika meninjau SMAN 4. Orang nomor satu di Pemko Medan itu tiba sekitar pukul 08.00 WIB dengan mengendarai Toyota Inova Luxury warna hitam dengan nomor polisi BK 9 WW. Selanjutnya mantan Sekda Kota Medan ini pun meninjau para siswa yang tengah mengerjakan soal ujian matematika.
Di SMAN 4, jumlah siswa yang mengikuti UN sebanyak 452 siswa, dimana jurusan IPA sebanyak 367 orang dan jurusan IPS sebanyak 85 orang. Ketika Walikota memasuki ruangan ujian, para siswa tampak serius mengerjakan satu demi satu soal matematika. Eldin optimis para siswa dapat mengerjakannya.
Walikota Medan saat tinjau UN
Kepsek SMAN 4 Medan Ramly menjelaskan, 5 orang dari 452 siswa yang menjadi peserta UN tidak dapat mengikuti ujian. Dari 5 siswa tersebut, 3 orang diantaranya meninggal dunia akibat sakit dan 2 orang lagi tengah mengikuti program pertukaran pelajar selama 1 tahun di Perancis dan Italia.
Sebelumnya, Wali Kota meninjau pelaksanaan UN di SMKN 9 Jalan Patriot Medan. SMKN 9 merupakan satu-satunya SMK Negeri di Kota Medan yang menggelar UN berbasis computer atau CBT (computer based test). Di tempat itu sebanyak 457 siswa yang berasal dari 3 program keahlian yakni teknik komputer dan jaringan, rekayasa perangkat lunak dan perawatan sosial mengikuti UN.
Para siswa ditempatkan di 4 laboratorium komputer yang memiliki 215 komputer, mereka dibagi 3 sesi perhari hingga berakhirnya UN. Menurut Kepsek SMKN 9 Medan Sakti, ada 3 orang siswa yang tidak mengikuti UN akibat droup out (putus sekolah). Dengan UN berbasis komputer ini, Sakti mengatakan para siswa lebih tertib dan jauh lebih serius. ■ jhon girsang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *