JAKARTA, HR – Dalam pertemuan yang digelar pada Minggu, 16 April 2017, di bilangan Jakarta Pusat, Aliansi Peduli Arsip (APA) menyatakan sikapnya untuk mengawasi secara penuh proses lelang jabatan setingkat Eselon I di Arsip Nasional RI (ANRI) yang prosesnya masih berlangsung saat ini. Pengawasan dilakukan agar proses lelang jabatan berjalan sesuai dengan prinsip meritokrasi dan sportifitas kompetisi. Dengan begitu, APA berharap pejabat terpilih merupakan pejabat yang memiliki kompetensi nyata di bidang kearsipan.
Bentuk pengawasan yang dilakukan APA adalah melalui komunikasi yang dilakukan ke berbagai pihak.
“Kami tidak bisa mengawasi secara langsung proses lelang jabatan di ANRI, karenanya kami membangun komunikasi dengan beberapa pihak, antata lain dengan Komisi II DPR, KASN, dan di panitia seleksi (pansel) untuk mengetahui perkembangan lelang jabatan dan kemana para kandidat mencari dukungan politik,” ungkap Koordimator APA, Sugito.
APA mengklaim telah mengantongi nama-nama kandidat yang sudah mulai melakukan manuver politik, seperti ke pimpinan partai politik.
“Jelas, kami tahu betul siapa-siapa yang sowan ke pimpinan partai politik agar diloloskan jadi Eselon I. Pertanyaannya, itu pakai mahar atau tidak?” tanya Sugito.
Atas temuan itu, APA menggali dan mencari alasan kuat hubungan antara para kandidat lelang jabatan dengan ngototnya ANRI menggolkan dua program yang bernilai 40 milyar tahun ini.
“Sangat mungkin kami akan sharing dengan para pegiat anti korupsi,” tandas Sugito.
Dijelaskan Koordinator APA, proses lelang jabatan diikuti beberapa kandidat. Dari beberapa kandidat itu, Kepala ANRI akan memilih tiga nama untuk diserahkan ke Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan). Untuk itu APA menghimbau agar penilaian objektif yang dilakukan pansel, juga diterapkan oleh Kepala ANRI dalam memilih tiga nama kandidat.
“Kepala ANRI memainkan peran krusial dalam lelang jabatan ini. Saat memilih tiga nama, hendaknya beliau jujur terhadap dirinya sendiri dan sadar akan dinamika organisasi. Tiga nama itu harus mewakili warna-warni politik di ANRI,” harap Sugito.
Sugito menegaskan APA akan berusaha mengawal proses lelang jabatan hingga ke Tim Penilai Akhir (TPA), dimana Presiden sebagai ketuanya. APA akan lakukan beragam cara agar Presiden mendapat masukan yang berimbang, tidak hanya dari Menpan dan Kepala ANRI.
“Presiden harus terpanggil untuk memilih pejabat yang tepat karena ANRI berada langsung dibawah lembaga kepresidenan. Kami minta agar Bapak Presiden memberi perhatian tambahan kepada proses lelang jabatan di ANRI, karena lembaga ini ada di bawah Presiden,” pungkasnya. igo
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});