Akibat Berkicau di Facebook, Ketua DPRD Batam Didemo Warga Tempatan

oleh -416 views
oleh
Ketua DPRD Batam Nuryanto SH berbatik coklat (kiri),  Iman Sutiawan Wakil Ketua DPRD Kota Batam SE   (Tengah)  dan Saparuddin Muda ( tokoh masyarakat tempatan) saat melakukan pertemuan di Gedung DPRD Batam
Batam, HR – Kicauan Ketua DPRD Batam Nuryanto SH di akun facebooknya berbuntut demo. Ratusan warga yang mengatasnamakan warga tempatan yang tergabung dalam 20 organisasi masyarakat yang tersinggung melakukan demo dan meminta pertanggungjawaban Nuryanto SH atau yang sering di panggil Cak Nur. Mereka pun meminta agar‎ Nuryanto segera meminta maaf secara adat di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM).
Dengan berjalan kaki ratusan pendemo mengenakan ikat kepala bertuliskan “tuan rumah”, menyambangi gedung LAM di kawasan Batam Center, Batam, Rabu (13/5) siang, “Kalau ngomong jangan sembarangan. Kenapa pula dengan tuan rumah,” ujar para warga berteriak. Suasana demo yang cukup panas itu membuat ratusan aparat kepolisian dari Polda Kepri bersiaga penuh.
Salah seorang perwakilan kelompok masyarakat mengatakan bahwa kata-kata “bangga jadi tuan rumah asyik duduk dan menggonggongi orang‎” yang di tulis Cak Nur dalam akun facebooknya telah menyinggung marwah orang tempatan. Konotasi “menggonggongi” itu hanya pantas ditujukan untuk binatang saja. Dan kata-kata merujuk pada tuan rumah ini yang membuat kami yang merasa tuan rumah di negeri ini tersinggung.
Setelah di demo massa akhirnya Cak Nur, Legislator PDI Perjuangan yang sebelumnya menolak datang untuk menemui tokoh masyarakat melayu akhirnya datang menyambangi gedung LAM mengendarai kendaraan pribadinya. Cak Nur datang dan langsung dikawal ketat oleh petugas saat akan menemui para ketua adat melayu dan pimpinan 20 paguyuban melayu yang telah menunggu dalam ruangan. Pertemuan berlangsung tertutup sekitar satu jam.
Ketua Dewan Kehormatan LAM, Machmur Ismail usai pertemuan mengatakan, bahwa Cak Nur telah meminta maaf atas pernyataan yang telah menyentuh hati masyarakat tempatan. “ Prinsipnya kita sudah memafkannya. Jadi kedepan tidak akan ada lagi yang mengganjal,” ujarnya.
M.Nur Salah satu kordinator perwakilan paguyuban masyarakat tempatan meminta agar para tokoh di Batam jangan lagi mengulangi perbuatan yang dapat menyinggung perasaan orang lain khususnya bagi orang tempatan apalagi dengan peryataan yang berbau SARA. ■ marlon/danggang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *