DENPASAR, HR – Jenazah warga negara Australia, ZR (33), saat ini masih berada di RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, Denpasar, untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Korban yang tewas dalam peristiwa penembakan di sebuah vila di kawasan Badung, Bali, pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025, baru diterima pihak rumah sakit pada Sabtu pagi, 14 Juni 2025, sekitar pukul 05.50 WITA. Pemeriksaan luar langsung dilakukan oleh tim forensik sekitar pukul 06.42 WITA di hari yang sama.
Dokter Spesialis Forensik RSUP Prof. Ngoerah, dr. Dudut Rustyadi, SpFM(K), SH, menyampaikan berdasarkan pemeriksaan luar menunjukkan jenazah masih dalam kondisi segar tanpa tanda-tanda pembusukan. Dari hasil inspeksi tersebut, ditemukan berbagai jenis luka pada tubuh korban, termasuk luka terbuka, luka lecet, dan luka memar.
“Ada beberapa luka terbuka yang berbentuk bulat itu ada di dada. Dada kiri, di perut, di punggung tangan dan di bokong. Diduga luka tembak karena luka terbuka berbentuk bulat tadi,” ucapnya.
Meski demikian, dr. Dudut menegaskan bahwa dugaan tersebut belum bisa dikonfirmasi secara medis karena tidak ditemukan ciri khas luka tembak seperti jejas lecet dari proyektil yang menembus tubuh. Luka berbentuk bulat tersebut juga dapat disebabkan oleh benda tumpul dengan kecepatan tinggi.
“Ada di daerah wajah, kemudian di dagu, bahu kiri, punggung tangan, di paha dan di kaki. Itu yang konsisten dengan kekerasan tumpul,” ungkapnya.
Hingga saat ini penyebab kematian belum dapat dipastikan, karena otopsi dalam belum dilakukan.
“Untuk pelaksananya (otopsi) masih menunggu keluarga salah satu mungkin dari istri untuk tanda tangan persetujuannya,” katanya.
Jenazah kini disimpan dalam ruang pendingin, dan autopsi akan dilakukan segera setelah jenazah melunak secara fisik, umumnya dalam waktu 1–2 hari.
Penembakan terhadap ZR terjadi di sebuah villa di kawasan Munggu, Mengwi, Badung, sekitar pukul 00.15 WITA. Dua pria tak dikenal memasuki vila dan langsung menuju kamar tempat korban berada. ZR tewas di tempat akibat tembakan, sementara satu korban lainnya, SG (35), juga warga Australia, mengalami luka dan kini masih dirawat. Istri korban yang berada di lokasi, JG (20), menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Hingga kini, belum ada tersangka yang ditangkap, namun pihak Kepolisian Bali tengah bekerja sama dengan otoritas Australia untuk mengusut tuntas kasus ini. Penyelidikan masih berlangsung, dan pihak RSUP Prof. Ngoerah menegaskan bahwa autopsi akan sangat menentukan dalam mengungkap penyebab pasti kematian korban dan memastikan apakah benar ada proyektil yang masih bersarang di dalam tubuh. dyra