SUKABUMI, HR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah peralihan musim dari kemarau ke hujan, yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Suhendar, ketika diwawancarai di kantornya pada 4 November 2024, mengatakan bahwa pada bulan Oktober lalu, cuaca ekstrem sebagai dampak dari transisi musim telah melanda Kota Sukabumi sebanyak tujuh kali.
“Menjelang akhir tahun ini ada potensi cuaca ekstrem. Dampak yang sering terjadi adalah bencana banjir, longsor atau angin puting beliung. Jadi di bulan Oktober tercatat ada 10 kejadian bencana yaitu tujuh kali cuaca ekstrem, dua kali kebakaran lingkungan dan satu kali banjir,” jelasnya
Oleh karena itu ia pun menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah mitigasi bencana seperti dengan membersihkan saluran air dari sampah yang bisa menyebabkan banjir ketika debit air naik saat hujan deras terjadi.
“Kami berkolaborasi dengan masyarakat dan stakeholder untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak cuaca ekstrem. Imbauan kepada masyarakat yaitu harus senantiasa menjaga lingkungan dan memeriksa, membersihkan sampah khususnya yang ada di sungai ataupun selokan,” tambahnya.
Berdasarkan data yang dimuat dalam Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan), tercatat sebanyak 273 kali kejadian bencana terjadi di tujuh kecamatan sejak Januari hingga Oktober. Sejumlah bencana menyebabkan nilai kerugian materil yang ditaksir mencapai Rp 4.661.500.000, dengan luas area terdampak seluas 1,2242 Ha dan 406 KK terdampak. Selain itu terdapat pula 42 unit bangunan yang mengalami kerusakan berat, 120 Unit rusak sedang dan 376 unit rusak ringan.
Selama periode tersebut bencana yang kerap terjadi adalah cuaca ekstrem sebanyak 121 kali, disusul tanah longsor sebanyak 62 kali, lalu banjir sebanyak 46 kali, kemudian angin topan atau puting beliung 12 kali, serta kebakaran permukiman sebanyak 23 kali. BPBD juga mencatat terjadi gempa bumi sebanyak enam kali sejak awal tahun hingga bulan Oktober 2024. Pungkasnya. ida