SIANTAR, HR – Pada Hari Kamis 30/4, sebanyak 62 orang Pengurus DPD Komite Nasional Wartawan Indonesia (Komnaswi) periode 2015-2015 dilantik.
Dari 62 orang pengurus merangkap Anggota Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komnaswi Siantar-Simalungun yang bergabung dalam 34 media cetak baik harian, maupun mingguan dilantik oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asril Daci didampingi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sumatera Utara Rame Simanjuntak di aula Rom Hotel Sapadia Pematangsiantar.
Asril Daci mengatakan cukup bangga dengan jumlah wartawan yang bergabung dalam wadah ini. Sebagai organisasi profesi, diharapkan anggota Komnaswi di Siantar-Simalungun dalam menjalankan tugasnya sebagai sosial kontrol dan sumber informasi kepada masyarakat luas untuk tetap profesional.
Asril Daci juga mengingatkan dalam bertugas seorang wartawan harus mentaati undang-undang pers, kode etik jurnalistik dan peraturan organisasi serta memberitakan sesuai dengan fakta yang dilihat maupun didengar.
Sementara Sabar M Saragih, selaku Ketua DPD Komnaswi Siantar-Simalungun yang baru dilantik mengatakan rasa terima kasihnya kepada seluruh mitra kerja atas bantuannya, sehingga acara pelantikan tersebut dapat terlaksana.
Bupati Simalungun JR Saragih dalam sambutan dibacakan Kadis Kominfo Simalungun Sari Muda Purba mengapresiasi pelantikan tersebut. Bupati berharap agar wartawan yang bergabung dalam Komnaswi dapat menjadi mitra yang baik dengan Pemkab Simalungun.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi I DPRD Simalungun John MT Saragih, mewakili Ketua DPRD Simalungun, berharap agar Komnaswi dapat bersinergi dengan pemerintah kabupaten Simalungun dan juga kota Pematangsiantar dalam membangun kedua daerah tersebut.
Sementara, Walikota Pematangsiantar yang diwakili oleh Asisten III Baren Alijoyo Purba sangat menyayangkan pemberitaan negaif yang selama ini mewarnai media di Kota Pematangsiantar. Menurutnya pemberitaan media massa turut memicu citra negatif Pemko Pematangsiantar.
“Wartawan kami harapkan untuk membangun kota ini, bukan menjadi provokator yang tidak punya arti apa-apa. Bukan tidak boleh melakukan kritik, namun saya mengajak wartawan untuk menyampaikan pemberitaan yang berimbang,” kata Baren.
Dalam acara tersebutr hadir berbagai organisasi massa dan organisasi kewartawanan seperti LMP, KWRI, KOARI, dan PWRI. Arief Siregar selaku Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Siantar-Simalungun mewakili organisasi kewartawanan mengatakan, agar wartawan di Siantar-Simalungun kiranya semakin profesional dalam berkarya untuk menunjukkan jati dirinya.
Ditegaskan, bahwa istilah wartawan tidak perlu ada pengkotak-kotakan maupun pembeda-pembedaan wartawan, apalagi sampai ada istilah wartawan jadi-jadian maupun wartawan kurang kerjaan.
Arief juga mengancam pendapat yang mengatakan bahwa wartawan merupakan profesi maupun pekerjaan alternatif bagi orang yang tidak mendapat pekerjaan atau disebut-sebut wartawan jadi-jadian. ■ jh