NATUNA, HR – Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Kabupaten Natuna tinggal hitungan bulan akan segera dilaksanakan. Namun, sejumlah Mega Proyek belum juga rampung dikerjakan sebagai simbol karya pembangunan dimasa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Natuna Ilyas-Imalko.
Adapun Mega Proyek yang saat ini sedang dikejar target penyelesaiannya yang diharapkan dapat selesai sebelum akhir tahun yakni, Bandara Enclave Cipil Ranai dengan anggaran Rp.178 Miliar, Pasar Modern Rp. 36 Miliar, gedung DPRD Natuna Rp. 46 miliar.
Sayangnya, dari ketiga proyek itu, baru Bandara Enclave Sipil yang menunjukan progres cepat dalam pembangunannya. Sementara, pembangunan Pasar Modern dan gedung DPRD diprediksi akan molor dari target.
Bersama dengan DPRD Natuna, Bupati meninjau langsung keadaan proyek tersebut. Wajah Ilyas yang awalnya cerah berubah menjadi lesu, lantaran melihat karya dimasa jabatannya tersebut baru terlihat tiangnya saja.
Kepada wartawan Ilyas mengaku lemas melihat pembangunan Pasar Modern. Pasalnya dari progres kerja yang seharusnya sudah mencapai 40 persen, tetapi saat ini baru mencapai 33 persen saja. “Kalau melihat pekerjanya sedikit begini, jadi lemas saya. Tapi yang jelas mereka harus selesaikan sesuai kalender kerja yakni Desember 2015. Terkait pembayaran, Pemkab tidak ada hutang dengan kontraktor, mereka harus kerja dulu, baru kita bayar sesuai progres ,” tutur Ilyas.
Pengamatan HR di lapangan, areal pembangunan Pasar Modern tampak sepi dari kegiatan pekerja bangunan. Salah seorang buruh bangunan menuturkan, sudah berlangsung 2 bulan para buruh melakukan mogok kerja maupun berhenti, karena pihak kontraktor menunggak gaji mereka. “Awalnya ada 80 orang tukang mas, tapi mereka mogok kerja atau keluar karena gajinya gak dibayar sama perusahaan. Sekarang sisa 9 orang saja yang berasal dari pulau Jawa. Inipun tidak kerja karena materialnya belum ada,” ungkapnya.
Selesai melakukan blusukan pembangunan Pasar Modern, Bupati dan rombongan bertolak ke proyek pembangunan gedung DPRD. Di tempat tersebut Ilyas kembali menampakan decak ketidakpuasan pada kontraktor pembangunan gedung DPRD. Terlihat di lokasi hanya terdapat tiang-tiang pancang (piling) berdiri tegak dan bekas perataan tanah. Namun menurut konsultan pengawas, progres pekerjaannya sudah sesuai target yakni 24 persen di bulan Mei.
Mengingat 2 proyek besar bernilai puluhan miliar masih jauh dari harapan pekerjaannya, Ilyas bersama DPRD berencana melakukan hearing atau rapat kerja dengan memanggil para kontraktor yang menangani sejumlah Mega Proyek tersebut, untuk menyampaikan progres pekerjaannya dan permasalahan dilapangan.
Ketua DPRD Natuna, Yusrifandi rencananya akan menjadwalkan rapat tersebut setelah anggota DPRD selesai reses. ■ fian