JAKARTA, HR – Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang dibanggakan pemerintah Indonesia ternyata ‘tidur’ di Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Praktik pungli justru bebas terjadi di Bandara Internasional selaku pintu gerbang untuk masuk ke Ibukota Negara. Praktik pungli terjadi di terminal kedatangan.
Demikian dialami dua warga DKI Jakarta, Eben Ezer Napitupulu SH dan Kornelius Naibaho SH saat akan menggunakan armada umum jenis taxi untuk pulang ke kediaman masing-masing. Selepas mendarat di Bandara Soetta dari kunjungan ke Pulau Dewata-Bali menggunakan Lion Air, Rabu (30/11), saat keduanya berada di teras terminal kedatangan, dihampiri oleh salah satu petugas koordinator taxi.
“Taxi, Pak? Tujuan kemana?” ucap si koordinator dengan ramah sembari menunjukkan puluhan taxi yang antri.
“Ke Cengkareng, kami mau pakai argo. Taxi ibu pakai argo?” ujar Eben Ezer N SH.
“Kalau mau argo, naik blue bird (BB) aja, Pak. Ikut antri di sana, Pak (sembari menunjukan antrian penumpang yang telah disediakan dengan pembatas). Kami pakai setoran, jadi tidak pakai argo,” ujar koordinator tersebut.
Di tempat antrian, tidak ada satu pun Taxi BB yang turut antri. Terlihat taxi BB melintasi antrian itu dengan tujuan Terminal C, dan tidak ada satupun taxi yang menggunakan argo mengambil penumpang di terminal kedatangan itu, padahal ada turis asing yang turut mengantri untuk mendapatkan armada taxi yang menggunakan argo.
Dari peristiwa itu, keberadaan antrian taxi borongan (tanpa argo) yang antri mengambil penumpang di terminal kedatangan Bandara Soetta, menandakan bahwa ada kerjasama antara para pengurus taxi dengan oknum-oknum di Bandara Soetta maupun Angkasa Pura II.
Parahnya lagi, jarak Bandara Soetta menuju Cengkareng, dipatok dengan harga borongan Rp 150 – 200 ribu. Padahal bila menggunakan argo, hanya berkisar antara Rp 60-an ribu.
“Keberadaan taxi tanpa argo sama dengan memeras penumpang. Kenapa pihak Bandara Soetta dan Angkasa Pura II membiarkan hal itu? Bukankah hal itu termasuk pungli juga? Mana tim saber punglinya? Tidur?” ungkap Eben Ezer N SH. nel
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});