Teknologi Parkir Dioperasikan di Pasar

oleh -1.6K views
oleh

MAROS, HR – Ramainya pengunjung di Pasar Batangase, Kecamatan Mandai, Labupaten Maros, pengunjung yang mempergunakan kendaraan dan  parkir di area pasar kini membayar parkiran melalui Device Scanner. Merupakan pertama kali di oprasikan di Pasar Batangase, Jumat (08/03/19).

Cara penggunaan alat scan parkir ini, apa bila kendaraan yang parkir di area pasar sudah beranjak pergi, petugas parkiran cukup men-scan plat DD Kendaraan secara lansung, alat itu mengeluarkan karcis bukti pembayaran parkir.

Rizal supervisor PD Parkir menjelaskan PD Parkir ini di pihak ketiga  oleh Pemkab Maros kepada  PT Plots  yang dikerjasamakan  Dinas Perhubungan (Dishub) yang sudah di sahkan oleh pemerintah Kabupaten Maros.

Sistem pembayaran menggunakan Device Scenner yang diterapkan,  ini merupakan sudah menjadi aturan peraturan daerah (Perda), dengan ketentuan tarif parkir kendaraan di pasar untuk parkir motor seribu rupiah, dan mobil dua ribu rupiah.

Rizal mengutarakan apabila pendapatan parkir terkumpul hari ini, pendapatan tidak langsung disetor, tetap dikumpul dulu agar terhitung selama sebulan. Sesuai target perjanjian yang ditentukan, apabila ketentuan sudah terpenuhi barulah di setor ke PT Plots.

“Ada 10 pasar yang mengoperasikan alat pembayaran parkir ini. Salah satunya pasar batangase dan pasar bulu bulu. Namun pasar tradisional modern (tramo) belum mempergunakan sistem Device Scanner pengelolaan parkirannya saat ini,” jelasnya.

Rizal memaparkan sistem device scanner ini juga sangat membantu, karena sistem ini dapat membuktikan kepemilikan kendaraan. Apabila sudah di scan maka alat ini mengeluarkan nomor plat motor tertera di karcis bukti pembayaran parkir.

Dan alat ini sangat efisien memungut restribusi pendapatan parkir di pasar pasar yang ada di Maros,

Menurut Rizal alat ini juga dapat mengurangi kekeliruan setoran karena alat ini menyimpan data pendapatan restribusi parkir yang di dapatkan tiap pasar. Dengan dasar kendaraan yang di scannya.

“PD parkir meliki personil empat hingga enam orang tiap pasarnya. Dan mengunakan atribut serta  membawa alat device scanner,” terang Rizal. Hamzan.

Tinggalkan Balasan