Tanggapan PNTI Perihal Datangi Kantor DPRD Kabupaten Sukabumi

oleh -228 views
Tanggapan PNTI Perihal Datangi Kantor DPRD Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI, HR – Kantor DPRD Kabupaten Sukabumi di datangi oleh Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Palabuanratu Kabupaten Sukabumi, Jum’at (15/01/2021).

Kedatangan sejumlah anggota yang tergabung dalam wadah PNTI salahsatunya menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.

Kemudian kedatangan para Nelayan KNTI diterima baik oleh Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Badri Suhendi di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Sukabumi, Jalan Kompleks Perkantoran Jajaway, Palabuanratu, baru-baru ini, Jumat (15/21), “Ya, kami baru-baru ini menerima audensi para anggota Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Palabuanratu, mereka menyampaikan aspirasi yang disampaikan terkait, Menolak kenaikan harga Pertalite, Mempertanyakan kenaikan BBM Pertalite Pelaksanaannya tidak sama,ada SPBU yang sudah naik, ada juga SPBU yang belum naik. Yang ketiga meminta solusi atas kesulitan dan ketidak mampuan Nelayan apa bila jika  harga Pertalite jadi naik. Diharapkan ada Kompensasi bantuan untuk nelayan secara khusus,” kata Badri dalam akun Medsos peribadinya.

Selaku wakil rakyat, Ia menyerap semua aspirasi yang disampaikan para masyarakat nelayan PNTI. Selanjutnya, akan dibahas dalam rapat dewan. “Saya rangkum dan kita akan sampaikan kepada pimpinan dan pihak-pihak terkait sebagai pemangku kebijakan baik yang di daerah maupun di pusat dengan harapan mereka bisa mendengar aspirasi dan keluhan dari masyarakat,” tandasnya.

Asep selaku Ketua PNTI Palabuhanratu pun,menjelaskan perihal Audensi dengan DPRD Kabupaten Sukabumi, Jum’at (15/01/2021).

“Saya mewakili PNTI Palabuhanratu mendatangi kantor DPRD Jum’at kemaren, bukan untuk demo atau apalah, Kami hanya menyampaikan keinginan kami mengenai persoalan kenaikan BBM saat Pandemi ini. Ya, walaupun kenaikan itu sudah berjalan. Sangat disayangkan karena kami tau sudah berjalan kenaikan itu. Ya, harapan kami selaku nelayan tradisional ada solusi kedepannya agar tidak terlalu jadi beban buat kami Nelayan tradisional dan juga masyarakat umum lainnya,” terang Asep.

“Harapan kami tentunya dari masyarakat pesisir pantai nelayan dan pengguna kendaraan umum, diharap pemerintah lebih mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, disaat pandemi begini. PT Pertamina ko masih sempat menaikan BBM. Seharusnya itu bisa ditunda dulu, jika pandemi sudah selesai saja,” pungkasnya. ida

Tinggalkan Balasan