MUARA TEWEH, HR – H Tejeri salah satu Legislator Barito Utara merasa kecewa karena Pemerintah Daerah Barito Utara tidak melakukan penertiban dan tindakan masih mahalnya LPG bersubsidi di Muara Teweh.
Anggota DPRD Barito Utara, H Tajeri mempertanyakan keseriusan Pemerintah Daerah Barito Utara dalam menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG atau Liquefied petroleum gas bersubsidi yang masih mahal di jual di Kota Muara Teweh.
Politisi partai Gerindra Barito Utara ini mengaku kecewa, tindak lanjut Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang hendak melakukan tindakan dan sanksi ternyata tidak dijalankan.
“Buktinya harga masih saja mahal di pasaran. Saya hari minggu kemarin kroscek di jalan sekitaran Pasar Ipu. Ternyata harganya berkisar Rp37.000 per tabung. Barangnya disimpan tidak dipajang, orang tanya dan mau beli baru dikasih,” kata Tajeri.
Dari temuan lapangan ini, lanjut Tajeri, berarti penertiban dan tindakan pemberian sanksi oleh pemerintah daerah melalui tim pemantau, justru tidak ada dilakukan.
“Saya sudah meminta kepada pedagang menemui Asisten II yang juga sekretaris tim pemantau segala permasalahan di lapangan, biar tidak di kira fitnah atau rekayasa. Saya yakin semua sudah tahu siapa yang bermain harga menjadi tinggi dan tak sesuai HET. Tapi entah kenapa tidak ada juga penertiban. Bisa kita sebut pemerintah kalah dengan para pelaku yang mempermainkan harga LPG bersubsidi,” ungkapnya.
Sekarang warga yang bisa menilai, siapa yang diam dan tak mau berbuat mengatasi karut marut LPG bersubsidi di daerah ini.
“Apakah kami anggota dewan yang diam, atau sebaliknya pemerintah yang enggan menerapkan HET yang di buatnya,” tegas Tajeri.
Dia menambahkan, dalma beberapa hari ke depan, ia masih menyelidiki ke sejumlah pedagang lain. Sebab LPG yang beredar banyak di pedagang eceran diduga dipasok bukan dari pengkalan. melainkan dari perantara dagang lain.
Kegelisahan anggota DPRD Tajeri ini, juga acap kali disampaikan warga melalui media sosial. Malah warga menemukan fakta, sejumlah pangkalan masih menjual LPG bersubsidi di luar harga HET. Kisaran harga dijual per tabung seharga Rp33.000 sampai Rp35.000 per tabung di pangkalan.
Warga juga mendesak Bupati Barito Utara Nadalsyah untuk memimpin langsung penertiban HET LPG bersubsidi. mst