Tahun 2017, Bandara Haji Muhammad Sidik Kembali Gagal Beroperasi

oleh -583 views
oleh
MUARA TEWEH, HR – Pekerjaan proyek pembangunan Bandar Udara Trinsing, dan sekarang ini telah berganti nama menjadi Bandar udara Haji Muhammad Sidik, yang terletak di Desa Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan, Kab Barito Utara, Kalimantan Tengah, masih sangat jauh dari harapan untuk dapat beroperasi pada 2017.
Bandar Udara 
Haji Muhammad Sidik
Pekerjaan proyek pembangunan Bandar Udara yang menjadi kebanggaan Warga Bumi Iya Mulik Bengkang Turan di Kab Barito Utara tercinta, khususnya masyarakat sekitar Bandar Udara warga Desa Trinsing mungkin harus lebih bersabar untuk melihat pesawat mendarat di desanya. Tentunya juga Kementerian Perhubungan yang semula merencanakan akan beroperasinya Bandar Udara Haji Muhammad Sidik pada tahun 2016, kiranya dapat merealisasikan percepatan pembangunan Bandar Udara.
Mamat Aini Sugiarto selaku Kasubsi Keselamatan Penerbangan Bandar Udara Beringin Muara Teweh, ketika ditemui diruangannya, membenarkan bahwa untuk tahun 2017 Bandar Udara Haji Muhammad Sidik belum lagi dapat dioperasikan, mengingat masih banyak lagi yang perlu dibenahi, termasuk sisi darat Bandar Udara juga pagar Bandar Udara, sampai nantinya sesuai standar klasifikasi bandar Udara.
Dijelaskannya, bahwa untuk pekerjaan tahun anggaran 2017, sebagian pekerjaan masih dalam proses lelang dan sebagiannya sudah selesai lelang. Namun, total anggaran yang digelontorkan Kementerian Perhubungan tahun ini untuk proyek lanjutan pembangunan Bandar Udara Haji Muhammad Sidik belum bisa dirincikan secara pasti.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab Barito Utara, Ir Iwan Fikri, ketika dikonfirmasi di kantornya, menjelaskan, bahwa untuk lanjutan pekerjaan Bandar Udara Trinsing untuk tahun anggaran 2017 telah digelontorkan anggaran Rp 23 M.
Iwan Fikri menjelaskan bahwa yang telah selesai proses lelang sebesar Rp 19,5 M.
“Dalam pemaparan Kementerian Perhubungan pada saat musrembang di Palangkaraya untuk pekerjaan lanjutan Bandar Udara Haji Muhammad Sidik untuk tahun 2018, telah disiapkan anggaran sebesar Rp 60 M, dan untuk seluruh aset Bandar Udara Trinsing telah diserahkan langsung di Jakarta ke Kementerian Perhubungan beserta nama bandar udara yang baru yaitu Bandar Udara Haji Muhammad Sidik,” ujar Iwan Fikri. mangatur ps


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan