SINTANG, HR – Program pemerintah Kab Sintang Kalimantan Barat, membangun infrastruktur dari pinggiran, dalam rangka membuka akses daerah terisolir, terus di upayakan dengan Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (UPJJ) yang di bentuk pemerintah daerah itu.
Komitmen porogram membuka akses jalan/jembatan bagi masyarakat pinggiran tersebut, sebagaimana tertuang dalam program kerja berkelanjutan H Jarot Winarno – Sudiyanto (Bupati-Wakil bupati) Sintang 2021-2026.
Sasarannya jelas, agar dari dan ke tempat terpencil itu, bisa lancar beraktivitas sehari hari menggunakan sarana berupa kenderaan baik mengunakan roda dua maupun roda empat.
Hal ini dijelaskan Suryadi, Kepala Bidang (Kabid) Jalan Desa pada Dinas Pekerjaan Umum daerah itu, ketika dikonfirmasi media ini (8/4) terkait pembangunan jalan desa tahun 2020, salah satunya ruas jalan desa, HTI Kedembak Merakai – Desa Senangan Kecil, kecamatan Ketugau Tengah,Kab.Sintang, Kalimantan Barat.
Suriyadi menjelaskan, Paket ruas jalan itu benar adanya menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi tahun 2020 sebesar Rp 649 Juta, untuk pekerjaan jalan sepanjang 5 KM dan satu (1) unit Jembatan.
Proyek tersebut terkesan lambat lanjut Suryadi, Pertama dikarenakan dana tersebut turun pada bulan Augustus 2020, tapi kemudian ditarik pemerintah pusat akibat dampak Covid 19, lalu, oleh pemkab Sintang tetap melaksanakannya dengan metode swakelola dinas pekerjaan umum daerah.
“Sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang diberikan oleh Kementerian Pedesaan RI, Bappenas, Item pekerjaan mayor dan Item pekerjaan utama adalah, timbunan badan jalan pada daerah banjir sepanjang 360 meter dan satu (1) unit Jembatan, selebihnya perbaikan badan jalan secara fungsional agar bisa dilewati masyarakat,” katanya.
Kedua hambatan yang dialami pihaknya adalah, pada saat melaksanakannya, cuaca sangat buruk mulai bulan September 2020, dan Sintang secara umum dilanda curah hujan yang tinggi hingga banyak daerah mengalami banjir.
Suryadi mengisahkan, saat kondisi musim hujan –pun pihaknya berupaya keras memobilisasi alat seperti, Dum Truck, Exavator, Gleder dan Vibro.
Meski biaya mobilisasi alat – alat tersebut tinggi karena cuaca buruk, kita upayakan tiba di lokasi agar proyek terlaksana, sambungnya.
Dan cucaca buruk ini (hujan lokal-red) saat pelaksanaan masih sering terjadi di lokasi pekerjaan hingga awal Desember 2020 namun, pekerjaan tetap di upayakan mengejar target hingga akhir Desember 2020 selesai.
Sekarang, dalam situasi cuaca baik (tidak hujan-red) ruas jalan tersebut sudah lancar dilalui, bahkan dalam cuaca hujan, titik rendah yang sebelumnya terendam, sudah ditimbun/ditinggikan, sehingga total 5 KM ruas jalan itu sudah terhubung/lancar dilalui, terangnya.
Perlu saya beritahukan ungkap Suryadi, dari anggaran yang ada sekitar Rp 45.juta masih ada (belum ditarik-red), rencananya dana yang tersisa itu kita gunakan untuk biaya memelihara yang kurang sempurna pada proyek itu.
Maka Suryadi juga sampaikan bahwa, Adanya keinginan informasi ke masyarakat mengenai proyek UPJJ – Jalan HTI Kedembak Merakai – Desa Senangan Kecil, kecamatan Ketugau Tengah,Kab.Sintang, saya nyatakan hari ini sudah selesai hanya masih dalam waktu perawatan sebagaimana petunjuk Kementerian Pedasaan dan Bapenas.
Saya memang ada dengar proyek ini disebut lambat progresnya, tapi ini sudah saya jelaskan faktornya agar semua pihak mengetahuinya.
“Suryadi bahkan menyampaikan permohonan maaf kepada siapa saja masyarakat Sintang yang sempat mendapat informasi sepihak atas proyek tersebut, bukti, fakta dan manfaatnya dilapangan, banyak masyarakat disana sudah merasakannya,” ujarnya. tim