JAKARTA, HR – Bullying merupakan satu kasus yang kerap terjadi di lingkungan sekolah. Tak sedikit tindakan bullying mengakibatkan nyawa pelajar hilang begitu saja. Pencanangan sekolah anti bully ini bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) SMA Negeri 3 Jakarta yang ke-62.
![]() |
Kepsek SMAN 3 Ratna Budiarti bersama Adhyaksa Dault (ketua Panitia)
mendeklarasikan Gerakan Anti Bullying
(atas). |
Fahturin Zen, Kabid SMA yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan menyatakan ucapan terima kasih kepada seluruh alumni yang mendanai dan mensuport dan tanpa sepeser pun meminta donasi kepada Dinas Pendidikan provinsi DKI Jakarta.
Dinas pendidikan provinsi DKI Jakarta menyambut gembira dan senang terhadap deklarasi gerakan anti bullying yang berkumandang awal secara formal di SMA Negeri 3 Jakarta merupakan pionir bagi gerakan anti bullying di sekolah–sekolah di DKI Jakarta.
Adalah sesuai dengan namanya SMAN Teladan, maka keteladanan itulah disampaikan kepada siswa dan sekolah – sekolah lain dan siswa diharapkan 10 sampai dengan 20 tahun mendatang bisa menjadi pemimpin di DKI dan menjadi presiden.
Bagi guru dan siswa yang melakukan bullying akan dikenakan sanksi sesuai dengan 7 tupoksi Dinas Pendidikan diantaranya adalah PP Nomor 53 Tahun 2010, kalau siswa yang bersekolah di sekolah negeri tidak diperkenankan sekokah lagi dan bagi yang bersekolah di swasta dan pemegang Kartu Jakarta pintar (KJP) akan dicabut, ujarnya.
Acara ini terselenggara berkat kerjasama antara alumni, siswa dan orang tua. Adhyaksa Dault yang dipercaya menjadi ketua panitia perayaan HUT SMA Negeri 3 menyampaikan bahwa salah satu penyebab banyaknya tindak bullying karena kurangnya perhatian keluarga terutama dalam hal komunikasi.
Alumni dari sekolah ini cukup banyak yang terkenal seperti tokoh politisi, aktor, aktris, artis, seperti Abdul Gofur, Aburizal Bakri, Sophia Latjuba, Nikita Willy, Addie Ms, Krisdayanti, Raffi Ahmad dan lain–lain. jm