JAKARTA, HR – Sebanyak 20 orang pekerja renovasi dermaga sandar di Pantai Utara (Pantura), di RW02 Kelurahan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, menuntut pembayaran upah dari PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES). Pasalnya, hingga lebih dari satu bulan pekerjaan selesai, mereka belum juga menerima pembayaran upah kerja.
“Belum dibayar juga pak, padahal pekerjaanya sudah selesai sebulan lalu. Kami mohon segera dibayarkan, upah kami. Kita semua disini butuh untuk biaya hidup keluarga kami,” ketus Salam (52) salah satu pekerja, Rabu (12/10/22).
Warga RT01 RW02, Kelurahan Pulau Kelapa ini mengaku, sudah berusaha meminta pembayaran dari penanggung jawab proyek renovasi dermaga tersebut. Namun, hingga satu bulan lebih dirinya hanya selalu mendapat janji akan segera dibayar.
“Kamarin, saya bersama teman-teman menagih lagi, tapi kata penanggung jawab proyek uang untuk bayar pekerja belum dibayarkan oleh pihak Pertamina (PHE OSES),” ungkapnya.
Lain lagi apa yang di katakan Basari (52), pemilik toko sembako di sekitar pekerjaan renovasi dermaga Pantura, saat diminta keterangan mengatakan, bahwa para pekerja proyek dermaga belum mendapat bayaran padahal pekerjaanya sudah selesai.
“Kalu sudah dibayar pihak perusahaan, mereka pasti bayar utang ke saya pak. Ini bukti utangnya sampai lebih dari Rp 10 juta, belum juga dibayar,” kata Basari yang juga akrab di sapa Awong, seraya menunjukkan bukti catatan hutang para pekerja proyek itu.
Masih dikatakan Awong, para pekerja mengambil kebutuhan setiap harinya di tokoh miliknya, seperti beras, minuman, rokok, dan lainnya. Bahkan, ada salah seorang pekerja yang sampai pinjam uang untuk kebutuhan keluarganya.
“Mau bagaimana lagi, kalau tidak dikasih kasihan. Rata-rata yang kerja warga tidak mampu. Ya, harusnya segera diselesaikan, apalagi uang utang itu juga buat modal toko. Kalau lama begini bisa-bisa bangkrut warung saya,” jelas Awong.
Sementara itu, Lurah Pulau Kelapa, Muslim mengaku telah mendapat laporan dari warga, terkait proses pembayaran upah pekerjaan dermaga Pantura yang belum diselesaikan. Dia berjanji akan segera melakukan mediasi dengan pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab.
“Sudah, akan kami tindak lanjuti dengan meminta pihak PHE untuk segera menyelesaikan pembayaran upah pekerja,” ungkap Muslim melalui pesan singkat.
Namun begitu, Lurah meminta agar para pekerja yang juga warganya, untuk bersabar dan tidak melakukan hal-hal yang malah akan merugikan diri sendiri. Apalagi, penanggung jawab proyek sudah berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini.
“Kami mohon tetap sabar, pasti ada jalan keluarnya. Toh, penanggung jawabnya juga sudah janji mau selesaikan. Kita tunggu saja, mungkin sedang berproses,” tutup Muslim. didit/agus