Petani Sawit Masih Belum Terima Kebun Mereka di Lakukan Riplanting Oleh Pihak KUD dan Dinas Terkait

oleh -350 views
Petani Sawit Masih Belum Terima Kebun Mereka di Lakukan Riplanting Oleh Pihak KUD dan Dinas Terkait.

MELAWI, HR – Petani di Desa Beloyang, Guhung, Belonsat, Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, saat ini belum berminat melakukan peremajaan kebun kelapa sawit dengan menebang dan mengganti dengan bibit sawit baru yang berkualitas program Kementerian Pertanian,” jelasnya.

“Sejumlah petani kelapa sawit yang ditemui oleh para awak media di Beloyang, Kabupaten Melawi mengaku tak berminat melakukan peremajaan kebun sawit, karena jika tanaman sawit mereka ditebang dan diganti dengan bibit yang baru, mesti menunggu 3 sampai 5 tahun untuk panen lagi, Sementara kami saat ini masih banyak tanggungan seperti Anak sekolah, di Bank, di CU, makan minum Kalau Kebun kami saat ini di Riplanting siapa yang bertanggung jawab,” katanya.

“Ada tawaran Pihak Koperasi Baliyotro untuk peremajaan kebun kelapa sawit, tapi kami belum mau, kalau ditebang dan diganti bibit yang baru selama 5 tahun tidak dapat apa-apa,” ujar. Salah satu petani kelapa sawit Desa Beloyang, Kamis (5/07/21).

Tambah seorang yang enggan untuk disebutkan namanya dia mengatakan saat diwawancarai wartawan ini bahwa hasil panen yang bisa kami peroleh untuk bulan Juni 2021 ini saja masih bisa kami terima 6 juta an hingga 16 juta an/kapling. Dan kami menganggap sawit tersebut belum saatnya untuk dilakukan replanting/peremajaan terlebih jika kita melihat dengan dampak sosial ekonomi pada Musim Pandemi Covid-19 saat ini masyarakat sangat kesusahan, “Sedang pemerintah saja berupaya melakukan untuk meningkatkan tarap hidup Ekonomi Masyarakat,” jelasnya.

“Sehingga jika replenting/peremajaan di undurkan tiga-empat tahun kedepan kami bisa menerima, sehingga saat ini masih dapat penghasilan tidak harus menunggu 3 sampai 5 Tahun lagi baru bisa panen,” ungkap Genius Rusli mantan Ketua Koperasi Baliyotro Tahun 1998.

Rusli, bersama Warga petani sawit lainnya, menyatakan masih mempertimbangkan untuk melakukan peremajaan tanaman sawit, karena tanaman sawit miliknya sudah menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Kalau tanaman sawit yang sudah ada ditebang dan diganti dengan bibit baru, perlu waktu lama lagi bisa panen dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dari mana?,” papar nya.

Warga Kelompok Tani di RT 20 Desa Beloyang Mengatakan, sangat belum setuju juga kalau saat  ini diadakan replanting, karena melihat hasil yang diterima selama sebulan ini, sangatlah masih senang menerima uang yang sebesar ini, setiap bulannya.

“Jadi kalau direplanting pada saat ini sementara kebutuhan kami masih besar untuk makan untuk biaya sekolah anak membayar hutang di bank, CU dan lain lainnya. Hasil Panen Petani / HA perkebunan kelapa sawit rakyat dan plasma di Desa Beloyang, Kabupaten Melawi  pada Bulan Juni 2021 masih Bertahan mencapai sekitar 6 JT an hingga 11 JT an / Kapling,” jelasnya.

Maka Pihak Dinas terkait dan Koperasi Unit Desa Baleyotro, di Desa Beloyang harus di pikirkan dulu untuk di Riplanting.

Ketua kelompok mengatakan sebenarnya replanting ini adalah kurang koordinasi dan sosialisasi dari pihak terkait, terlebih dahulu dengan petani, kalau dari awalnya dari pihak KUD sudah sosialisasi sudah barang tentu tidak terjadi seperti ini.

“Ini semua yang menegaskan kebun kami  harus di replanting hanya dari KUD dan Pihak Dinas Terkait saja tanpa sosialisasi dulu sama kami selaku Masyarakat Petani,” katanya.

Lanjut Ketua Kelompok Tani  jelaskan Oleh pihak KUD dan Dinas terkait tidak pernah sosialisasi ke masyarakat dan Masyarakat di bawa rapat hanya langsung memutuskan mengetuk palu memberi keputusan Kebun Sawit milik Petani harus di Riplanting katanya pada tanggal 5 Maret 2021 itu aja jelasnya Ketua kelompok. abd/skn

Tinggalkan Balasan