Peserta Gawai Dayak di Ngabang |
LANDAK, HR – Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat mengadakan pesta yang dinamakan Gawai Dayak bertempat di rumah Adat “Radakng Aya”. Kegiatan ini diikuti perwakilan/kontingen masyarakat Dayak dari 3 kabupaten yakni Landak, Pontianak dan Kubu Raya.
Dan Gawai Dayak ini merupakan satu-satunya peristiwa budaya Dayak yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun di setiap kabupaten, Kalimantan Barat. Dalam gawai, selain acara inti yakni nyangahathn (pembacaan mantra), juga ditampilkan berbagai bentuk budaya tradisional seperti berbagai upacara adat, permainan tradisional, dan berbagai bentuk kerajinan yang juga bernuansa tradisional. Penyajian berbagai unsur tradisional, selama Gawai Dayak, menjadikannya sebagai event yang eksotis di tengah masyarakat perkotaan yang modern.
Pada umumnya masyarakat penghuni pulau Kalimantan baik yang di wilayah negara Indonesia maupun di Sarawak Malaysia Timur adalah serumpun yakni suku Dayak. Hanya saja suku Dayak terdiri dari banyak sub suku, antara lain dayak Iban, dayak Mualang, dayak Bidayuh, dayak Jangkang, dayak Ribun, dayak Kodatn, dayak Ahe, dayak Bakati’ dan lain sebagainya. Demikian juga bahasa dayak sama banyaknya dengan banyaknya sub suku dayak itu sendiri.
Gawai Dayak bukanlah peristiwa budaya yang murni tradisional,baik dilihat dari tempat pelaksanaan maupun isinya.Gawai Dayak merupakan perkembangan lebih lanjut dari acara pergelaran kesenian Dayak yang diselenggarakan pertama kalinya oleh Sekretariat Bersama Kesenian Dayak (Sekberkesda) pada tahun 1986.
Perkembangan tersebut kuat dipengaruhi oleh semangat upacara syukuran kepada “Jubata” (Tuhan-Red) yang dilaksanakan masyarakat Dayak Kalbar setiap tahun setelah masa panen.Upacara adat syukuran sehabis panen ini dilaksanakan oleh masyarakat Dayak dengan nama berbeda-beda.Orang Dayak Hulu menyebutnya dengan Gawai,di Kabupaten Sambas dan Bengkayang disebut Maka‘ Dio, sedangkan orang Dayak Kayaan,di Kampung Mendalam, Kabupaten Putus Sibau menyebutnya dengan Dange.
Acara Gawai Dayak (Naik Dango) ke-30 yang di adakan di kabupaten Landak baru-baru ini,selain di hadiri oleh warga setempat juga di hadiri oleh warga negara asing yang ingin melihat secara dekat rumah Adat Dayak “Rumah Radakng Aya” termegah di kabupaten landak. ■ sumianto