Penggantian Jembatan Tidak Sesuai Spek

oleh -490 views
oleh
BALI, HR – Proyek penggantian 3 jembatan dan pelebaran di Jalan IB. Mantra jadi sorotan warga. Pasalnya, tembok sisi kiri jalan yang berfungsi sebagai penahan, malah sudah roboh 1 titik. Tentu hal ini sangat disayangkan dimana Jalan IB Rai Mantra merupakan jalan nasional yang digadang-gadang sebagai jalan terbaik di kawasan timur Indonesia.
Jalan yang dibiayai oleh Pemerintah Australia melalui pinjaman itu saat ini dalam tahap perbaikan tiga jembatan dan pelebaran jalan.Robohnya tembok yang baru saja dibangun menuai kritik dari masyarakat. Tak hanya warga sipil yang meragukan akan kualitas proyek tersebut karena baru saja dibangun, sudah roboh.
Yang lebih menggelikan, ‘nyanyian’ perihal proyek tersebut, disinyalir tidak memenuhi spek, justru keluar dari ocehan para pekerjannya sendiri. “Kami hanya pekerja yang selalu mengikuti instruksi dari pelaksana untuk pemasangan batu bawah yang seharusnya ukuran 50 diuruh memasang ukuran 20 sampai 30, jadinya enggak kuat menahan getaran beban,” jelas seorang mandor yang ditemui HR di lokasi proyek.
Pria yang meminta namanya dirahasikan ini, menjelasakan pada HR, kalau masing-masing mandor punya tanggung jawab sendiri-sendiri. “Kita masing-masing pak,setiap ruas punya mandor sendiri-sendiri,” jelasnya.
Begitu juga masalah campuran antara pasir dengan semen, kalau memang ada perbedaan, itu sudah menjadi tanggung jawab si mandor tadi.
Dijelaskan, robohnya tembok penyengker di depan salah satu warung dikarenakan pemasangan yang tidak sesuai dengan spek.
Proyek pergantian tiga jembatan dan peningkatan Jalan, yaitu penambahan rigid. Yaitu Tukad Mati, Cs. Tukad Panti, Tukad Lembeng dan Tukad Cedung. Batas Kota Denpasar – Ketewel, Kabupaten Gianyar. Oleh masyarakat dikatakan proyek tersebut jauh dari harapan masyarakat. Apalagi proyek tersebut didanai oleh pemerintah pusat. “Ini harus diawasi oleh pihak berwenang, jangan asal jadi, tetapi tidak sampai satu tahun, rusak lagi,” jelas salah seorang warga yang usahanya ikut terganggu karena perbaikan jalan tadi.
Proyek yang ditangani Satker Jalan Nasional Metropolitan Denpasar itu berada di Jalan A. Yani dan dikerjakan PT. Dambha Prima Utama. Dengan dana yang berasal dari APBN Murni, tahun anggaran 2015, proyek itu bernilai Rp 21.593.229.000 dengan masa pengerjaan 180 hari kalender kerja.
Sayangnya, PPK 06, yaitu Suripto, ST, MSi belum bisa dikonfirmasi terkait masalah proyek tersebut Walau beberapa kali HR coba mendatangi kantornya, yang bersangkutan jarang ada di kantornya. ■ anas

Tinggalkan Balasan