Pembangunan Smelter PT Shenyang Zhonce MCC di Kayong Utara Diduga Abaikan Keselamatan Pekerja

Pembangunan smelter PT Shenyang Zhonce MCC di Kayong Utara disorot karena diduga mengabaikan keselamatan pekerja.
Pembangunan smelter PT Shenyang Zhonce MCC di Kayong Utara disorot karena diduga mengabaikan keselamatan pekerja.

KAYONG UTARA, HR – Pembangunan pabrik pengolahan bauksit (smelter) milik PT Shenyang Zhonce MCC di Pulau Penebang, Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, menjadi sorotan publik. Sejumlah pekerja mengaku keselamatan kerja sering diabaikan selama proses pembangunan berlangsung.

Seorang pekerja yang identitasnya dirahasiakan menceritakan, insiden berbahaya sempat terjadi pada September 2025. Saat itu, mereka diminta menurunkan besi H-beam seberat 3,5 ton menggunakan belt berkapasitas hanya 1,5 ton.

Bacaan Lainnya

“Tali itu putus. Untung tidak ada korban jiwa. HSE sempat menegur pengawas,” ujarnya.

Pekerja lain juga mengaku nyaris celaka ketika rekan-rekannya melakukan peledakan batu dengan dinamit di area loading dan pengeboran. Sekitar sepuluh orang berada hanya 100 meter dari lokasi ledakan, sementara hamburan batu dan debu mencapai radius 300 meter.

“Kami sudah menghubungi HSE, tapi kepala kru seperti tidak peduli,” tambahnya.

Selain itu, para pekerja menyebut perusahaan tidak menyediakan alat keselamatan kerja yang memadai, termasuk body harness untuk pekerjaan di ketinggian 5–6 meter.

“Kami sering kerja tanpa body harness karena perusahaan tidak menyediakan,” keluh salah satu pekerja.

Pengawas proyek yang dikabarkan berasal dari Beijing juga dinilai tidak memahami komunikasi dengan pekerja lokal dan sering mengabaikan prosedur keselamatan (HSE).

Dua subkontraktor yang terlibat, yaitu PT Hengda Labour Service dan PT Shenyang Multi Mesindo, juga diduga mempekerjakan tenaga kerja lokal tanpa prosedur perekrutan resmi.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Kamifarho Kalimantan Barat, Hendrik Damanik, S.H., menyatakan akan segera mendorong pembentukan serikat pekerja di perusahaan itu.

“Kami akan membentuk serikat buruh agar pekerja memahami hak dan kewajiban mereka, termasuk hak atas keselamatan kerja,” tegasnya. lp

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *