MUARA TEWEH, HR – Proyek bergengsi pembangunan Bandara HM Sidik di Desa Trinsin Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang dari awal pengerjaanya telah menghabiskan ratusan milyar uang negara.
Akan tetapi sangat disayangkan belum ada kepastian kapan bandara ini akan difungsikan pengoperasianya. Sebabnya pengerjaanya cendrung asal-asalan.
Dari sumber yang layak dipercaya terungkap pekerjaan Talud penahan tanah yang pembiayaanya bersumber dari APBN tahun anggaran 2018 sebesar Rp 12.739.800.000 (Duabelas milyar tujuh ratus tiga puluh sembilan juta delapan ratus ribu rupiah) yang sedang dikerjakan saat ini, pengerjaanya cendrung asal-asalan, bahkan sepertinya ada pembiaran dalam pengerjaanya.
Seperti dikonfirmasi sebelumnya (Konfirmasi tertulis,12/09/2018) yang ditujukan ke PT Sarana Manunggal Teknik serta Konsultan Pengawas sebagai pihak pelaksana pekerjaan, terkait adanya dugaan ketidak teraturan dalam pekerjaan dasar pemasangan cerucuk kayu balam pada talud penahan tanah, pengecoran lantai dasar talud penahan tanah yang dikerjakan dalam keadan tergenang air. Maka adanya dugaan ketidak sesuaian campuran semen dan pasir. Bahkan dugaan penggunaan pasir tempatan yang tentunya belum mengalami pemurnian.
Bambang selaku Site Maneger PT Sarana Manunggal Teknik, yang sebelumnya ketika ditemui di kantornya di Bandara H MH Sidik di Desa Trinsing berjanji akan menghadirkan konsultan pengawas untuk dikonfirmasi.
Namun sangat disayangkan, sampai berita ini dimuat, tak satupun dari pihak PT Sarana Manunggal Teknik yanng dapat memberikan penjelasan. mps