DAIRI, HR – Putra Dairi kelahiran Lae Pinang bernama Parlindungan Sinaga, mantan Calon Bupati Batubara tahun 2018 telah sejak pertengahan tahun lalu menyatakan niatnya maju dalam Pilkada Dairi 2018.
Balonbup Dairi
Parlindungan Sinaga
(Mantan Kadis Pertambangan Asahan
dan Calon Bupati Batubara 2008)
|
Itu ditunjukkannya dengan melakukan sosialisasi ke seluruh pelosok Dairi. Disampaikan kepada Harapan Rakyat hanya tinggal 33 desa lagi yang belum dikunjungi.
“Tinggal 33 desa lagi yang belum saya kunjungi. Saya yakin sampai bulan April ke-33 desa itu telah akan saya kunjungi semua,” ujarnya kepada HR saat diberi kesempatan untuk mengikuti satu kunjungannya ke Lae Tanggiang, Jiama Ramba Sumbul pada 6 Januari yang lalu.
Sebagaimana yang sering disebutkan, bahwa niatnya untuk maju di Pilkada sebagai akhir pengabdiannya sebagai abdi Negara sejak tahun 1981. Dari leaflet yang selalu setia dibawanya kemana dan kapanpun, di dalamnya tertera mengenai bio-datanya, dimana tahun 1981 adalah awal pengabdiannya sebagai guru di Deli Tua, Deli Serdang, Sumut.
“Tapi itu ya, saya ini mau menjadi Bupati Dairi,” ujarnya tatkala dicoba tentang kebenaran niatnya maju dalam Pilkada Dairi 2018. “Dan harap dicatat, saya bukan mau hanya menjadi ‘Bupati Sinaga’,” jelasnya.
“Ya, tidak perlu diherankanlah. Dairi itu bukan hanya marga Sinaga, walau dia menjadi populasi yang terbesar. Karena Dairi bukan hanya marga Sinaga, maka saya maju sebagai Balonbup bagi seluruh orang-orang yang ada di Dairi,” terangnya untuk menjawab keheranan “Harapan Rakyat” tadi itu.
Selama perjalanan dari tempat berangkat di Simpang Tiga Sidikalang sampai lokasi rencana sosialisasi di Lae Tanggiang, banyak hal yang diceritakan selama kurang lebih 6 bulan dia melakukan sosialisasi.
“Saya menjadi tahu, bahwa selama sejak era reformasi, ada 3 desa di Dairi yang tidak pernah dikunjungi oleh Buapti. Maka tidak heranlah bahwa jalan dan aliran listrik ke daerah tersebut belum ada dibuat oleh pemerintah,” ceritanya mengenai selama 6 bulan melakukan sosialisasi tersebut. “Bagaimana itu bisa dibuat, orang bupatinya saja tidak pernah kesana?” lanjutnya.
Pembangunan Jalan di Tempat
Cerita lain mengenai Dairi ini, datang dari seorang putra Dairi lainnya, yaitu Sarman Simanjorang. Menurutnya, selama 30 tahun meninggalkan Dairi, katanya pembangunannya jalan di tempat.
Hal itu dikatakan, dengan mengajukan fakta satu desa di daerah kelahirannya, sampai sekarang akses jalan masih seperti 30 tahun lalu. Maka untuk itu, dia mengatakan, bahwa pembangunan Dairi tidak ada progres kemajuan alias jalan di tempat.
“Saya tidak ada melihat pembangunan di Dairi. Selama lebih 30 tahun Dairi saya tinggalkan, keadaannya masih seperti yang dulu. Tidak ada pembangunan yang patut dibanggakan,” ujarnya tatkala dihubungi via telepon selulernya, sesaat sebelum media ini naik cetak.
Ketika ditanya lebih lanjut tentang alasan atau dasarnya untuk mengatakan pembangunan di Dairi tidak ada progres, hal itu terkait dengan pemimpinya. Katanya, kalau pemimpinnya hanya berfokus kepada APBD, apalagi dengan PAD yang masih minim dan DAU, maka dari mana bisa ada pembangunan.
Dia lalu mencontohkan tentang dibangunnya satu ruas jalan. Ruas jalan yang dibangun saat ini, tahun depan akan rusak. Di sisi lain, penambahan terhadap APBD tidak ada. Karena ketidak-adaan penambahan APBD tadi, maka anggaran dana yang ada akan tetap digunakan untuk perawatan jalan yang dibangun tahun sebelumnya.
Dalam Pilkada Dairi tahun 2018 yang akan datang, dari beberapa nama yang dipantaunya, sampai saat ini dia belum melihat figur seperti yang diharapkan. Malah dari yang dia dengar, beberapa sosok yang akan maju, tidak terlepas dari praktek politik uang. Maka kalau itu yang terjadi, pembangunan Dairi tidak jauh beda dari yang dilihatnya saat ini.
Namun demikian, dia tidak pernah lelah bepesan kepada rakyat Dairi agar memilih calon pemimpin yang mengedepankan visi, misi dan program.
“Kalau rakyat Dairi ingin ada pembangunan, ya pilihlah calon pemimpin yang visioner dan missioner sebagaimana yang dijabarkan dalam program kerjanya,” pungkas putra Dairi Kelahiran Kota Sumbul ini memberi pesan atau saran. bs
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});