Oknum Petugas Imigrasi Bandara Ngurah Rai Coreng Pariwisata Bali

Anggota DPRD Prov Bali, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana ST.
DENPASAR, HR – Dunia pariwisata Bali, kembali tercoreng. Hal ini terjadi akibat adanya aksi pemerasan dan perampokan terhadap wisatawan Tiongkok di Bandara Ngurah Rai, oleh oknum Imigrasi Bandara Internasional Ngurah Rai.
Peristiwa ini mengundang keprihatinan banyak kalangan. Apalagi, peristiwa memalukan itu justru telah merusak citra pariwisata Bali. “Aksi pemerasan itu akan merusak citra pariwisata Bali di mata internasional,” kata anggota Komisi II, dari Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali, yang membidangi Perekonomian dan Pariwisata. Menurut Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana,ST, beberapa waktu lalu. Tokoh yang terkenal dengan masyarakat kalangan bawah ini sangat menyayangkan perilaku oknum Imigrasi Bandara Ngurah Rai Tuban, yang kembali mencoreng wajah Pariwisata Bali, apalagi di saat terpuruknya mata uang rupiah.
Dikatakan, masalah pemerasan oleh oknum imigrasi tersebut, patut disayangkan. “Ini merugikan citra Bali. Pariwisata Bali bisa hancur karena aksi pemerasan seperti yang dilakukan oknum imigrasi itu,” kecamnya.
Ia pun meminta pihak terkait, dalam hal ini aparat kepolisian dan imigrasi, untuk menuntaskan persoalan tersebut. Oknum yang terlibat, kata dia, harus ditindak tegas. “Yang melakukan itu harus ditindak tegas. Sehingga peristiwa tersebut tidak terulang lagi di Bali,” tandas politisi asal Puri Gerenceng ini.
“Pencegahan penting. Karena jangan sampai pariwisata kita hancur gara-gara ulah oknum-oknum tak bertanggung jawab,ini sangat kami sayangkan dengan adanya kejadian seperti ini, terulang kembali. Dan disini menunjukan rasa kurang rasa memiliki terhadap Pulau Bali yang sedang menghadapi tantangan besar,terutama di bidang Pariwisata dengan segala permasalahannya.
Adhi Ardhana juga menambahkan, kasus pemerasan terhadap wisatawan Tiongkok itu menjadi “tamparan keras” kedua kalinya terhadap citra pariwisata Bali di mata Internasional dalam rentang waktu hampir sebulan terakhir. Peristiwa memalukan sebelumnya terkait pemerasan yang dilakukan belasan anggota Polsek Kuta terhadap wisatawan asal Australia.
“Ini yang kedua kalinya citra Bali hancur di mata dunia. Sebelumnya heboh kasus pemerasan wisatawan Australia oleh Polsek Kuta. Ini memalukan! Semua pihak harus menyikapi persoalan ini secara serius,” tandas Adhi Ardhana.
Diberitakan sebelumnya, wisatawan asal Hongkong, Zhang Tao, mengaku diperas dan dirampok oleh dua orang petugas yang diduga dari Imigrasi Bandara Internasional Ngurah Rai. Pemerasan diduga dilakukan saat pemeriksaan dokumen keimigrasian di Bandara Internasional Ngurah Rai, Sabtu (12/9) dinihari sekitar Pukul 03.00 Wita.
Saat itu, Zhang Tao baru saja tiba di Bali. Dalam proses pemeriksaan dokumen itu, ia diharuskan menyetor uang sebesar 500 Dolar Taiwan, jika ingin mendapatkan stempel keimigrasian. Tak terima dengan perlakukan itu, ia bersama beberapa rekannya kemudian melaporkan peristiwa itu ke SPKT III Polsek Udara Bandara Internasional Ngurah Rai.
Kasus yang menampar Pariwisata Bali, mendapat perhatian juga dari pihak Kepolisian, dari narasumber yang tidak mau di sebutkan namanya, mengatakan kasus ini kini sudah di tangani oleh Polresta Denpasar, kasus ini kini sudah di ambil oleh pihak Polresta. ■ ans

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *