JAKARTA, HR – Bertolak dari rasa keprihatinan akan kondisi potensi generasi bangsa dari semua elemen,profesi dan kehalian di seluruh nusantara ini, yang mana memiliki kecerdasan serta rasa nasionalisme yang tinggi,namun dalam mengimplementasikan ide, gagasan dan karya tidak ada tempat atau wadah yang bisa menyalurkannya maupun menyokongnya. Sehingga masing-masing berjalan sendiri, yang menyebabkan potensi itu bergerak sendiri-sendiri baik perorangan maupun per daerah, sehingga potensi menjadi tak berguna bahkan hilang.
William Nursal Devarco (Paxalle Koto) |
Demikian diutarakan William Nursal Devarco lebih akrab dipanggil Paxalle Koto kepada HR,Kamis (25/08/2016) di Jakarta.
Untuk itulah,lanjut Paxalle,dibentuk wadah yang dimulai dari media sosial (medsos WA) yang diberi nama Persahabatan Anak Bangsa (PAB).
Persahabatan Anak Bangsa dengan selogan “Persahabatan Tak Terbatas. Wawasan Tak Terbatas”merupakan gerakan nasional, dan per daerah dilakukan gerakan serentak dengan niat baik menyatukan semua komponen anak bangsa tanpa memandang suku,agama dan latar belakang yang punya keinginan yang sama untuk memberikan kontribusi dalam penyelamatan dan kedaulatan NKRI.
Persahabatan Anak Bangsa adalah milik anak bangsa dari Sabang hingga Marauke. “Tapi perlu diingat, salah satu alasan lahirnya Persahabatan Anak Bangsa ini adalah keinginan mempersatukan seluruh elemen anak bangsa tanpa mengindahkan latar belakang suku agama dan lainnya. WA (wag) Persahabatan Anak Bangsa menginginkan Anak Bangsa bersatu. Kita harus mencegah disintegrasi, baik secara wilayah, agama, suku, pendidikan dan lain sebagainya. Indonesia harus bersatu secara total untuk memperkuat kekuatan sekaligus menjaga wibawa dan kedaulatan NKRI,”papar pria kelahiran 13 Agustus 1974 di Agam, Padang.
Paxalle menambahkan, persatuan dan kesatuan anak bangsa yang diisi dengan keyakinan akan pertolongan dari Sang Khalid dengan niat baik dan kesepakatan positif berkerjasama apik yang saling mengisi dan mendukung merupakan bagian dasar untuk menyelamatkan, mengembalikan dan menegakkan kedaulatan dan wibawa Indonesia.
“Kita tak perlu menjadikan Persahabatan Anak Bangsa menjadi partai politik. Tapi anak bangsa akan tetap berada di semua partai yang memilki visi dan misi yang positif serta memberikan kontribusi kongkrit untuk NKRI yang sama kita cintai ini,”imbuh sosok penyuka petualangan.
Menurut pria yang masih bujang ini,anak bangsa harus berperan aktif menjaga keutuhan, kedaulatan dan wibawa Indonesia. Anak bangsa juga berkontribusi positif dalam penataan perekonomian, perbankan, migas dan pembangunan, termasuk infrastruktur. Anak Bangsa harus mengembalikan adat ketimuran bangsa yang telah “diperkosa” gaya hidup negatif. “Anak Bangsa menghidupkan adat beragama dan berbudaya santun yang saling menghormati, bukan saling mengucilkan apalagi saling menghancurkan,”ucap Paxalle.
Anak bangsannn juga,lanjutnya, harus berpikir cerdas berkata santun dan bertindak bijaksana. Anak bangsa menghormati yang lebih tua (senior), bergaul baik dengan seusia atau seangkatan dan melindungi serta menyayangi yang kecil atau yang lemah.”Pada prinsifnya Persahabatan Anak Bangsa akan memberikan solusi bukan memperkeruh atau mengkambing hitamkan suatu masalah,”pungkas Paxalle, selaku penjaga warung anak bangsa juga aktif di HIPMI, HIPKI, HIPPI, FKI 1, KOBOI. igo
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});