LABUSEL, HR – Pengukuhan majelis taklim Khoirunnisa dilansanakan di mesjid Almaksum Dusun Bangai Hulu Desa Bangai pada Selasa (14/4). Acara tersebut dihadiri oleh Camat Torgamba, Tomy H dan sejumlah kepala desa sekecamatan torgamba dan juga di hadiri oleh tokoh, agama, pemuka masyarakat, desa Bangai, Rasau dan Teluk Rempah.
Serta dihadiri oleh anggota Majelis Taklim Nurhasna dari berbagai desa di kabupaten Labuhanbatu Selatan. Terpilih sebagai ketua 1 kepengurusan majelis Taklim Khoirunnisa Adewiya Lubis dari dusun Perumahan dan sebagai bendahara Hj Rohana dari dusun Bangai Hulu. Adapun majelis taklim yang dikukuhkan pada hari itu berjumlah lebih kurang 70 orang yang berasal dari perwiritan di Desa Bangai.
Usai pengukuhan anggota majelis taklim tersebut, ketua pimpinan MTN Khoirunnisa kabupaten sempat menyapaikan kepada seluruh masyarakat yang hadir terutama kepada anggota perwiritan yang ada di Desa Bangai agar memilih pemimpin yang terbaik di masa mendatang.
Dikatakan, “kita sudah sama-sama mersakan pembangunan di Labusel selama lima tahun belakangan ini terutama pembangunam jalan dan mesjid seperti mesjid yang kita tempati ini, sampai honor guru mengaji untuk anak kita sudah dibantu oleh pemimpin kita yang sekarang di kabupaten Labuhanbatu selatan ini. Itukan sudah merupakan suatu perubahan dari yang kurang baik menjadi lebih baik tutur kata pembina sembari bertepuk tanggan secara beramai-ramai bersama anggota majelis taklim.”
Ditengah tengah acara juga alustad Taswin Siregar yang sengaja diundang di perwiritan tersebut menyampaikan tausia dan jikir bersama di hadapan semua jamaah sembari meneteskan air mata mendengar dan merenungkan makna tausia yang disampaikan alustad tersebut sebesar apa dosa yang telah diperbuat selama hidup di dunia.
Tidak sedikit masyarakat merasa kecewa atas adanya acara ini. Terutama yang tinggal di dusun Bangai Hulu yang selama ini yang sudah dianggap kampung Serambi Mekah yang tidak dinodai musik atau nasid sekalipun, namun yang terjadi di saat pengukuhan majelis taklim khoirunnisa yang diseponsori oleh nyonya kepala Desa bangai Asmalinda, salah satunya kepala Urusan pemerintahan Desa bangai.
Diketahui bahwa mesjid selalu tempat beribadat apalagi mesjid almaksum ini mesjid yang sangat bersejarah bagi masyarakat Dusun Bangai Hulu dan sangat dibanggakan, namun pada hari itu mesjid tersebut dijadikan tempat canda tawa dan bertepuk tangan hingga dilakukan berkali-kali demi kepentingan pribadi untuk berpolitik. ■ bs