oleh:
Drs H Tadjuddin Nur MM
Kasudin Pendidikan Jakarta Barat I
Kalau kita bicara pendidikan persepi kita akan bicara tentang sekolah, kurikulum, guru, sarana pendidikan dan problem-problem yang dihadapi di sekolah. Seakan pendidikan itu hanya milik sekolah. Jika ada kegagalan dalam pendidikan tudingan serta merta ditujukan ke sekolah.
Bisa diambil contoh jika ada tawuran antar peserta didik sudah dapat dipastikan pertanyaan pertama yang terlontar adalah “dimana sekolahnya anak-anak yang tawuran itu? Kita lupa ada lingkungan lain yang justru lebih utama dan lebih berpengaruh dari lingkungan sekolah, yaitu lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga amat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Kebiasaan dan prilaku orang tua atau orang dewasa lain yang ada di rumah akan menjadi panutan bagi anak. Keteladanan orang tua yang baik adalah sarana penting dalam pendidikan anak. Hal ini akan memiliki pengaruh yang sangat besar.
Orang tua adalah contoh paling berpengaruh bagi anak-anaknya. Anak akan meniru apa yang ia lihat dari perilaku orang tuanya. Dengan adanya keteladanan yang baik dari orang tua maka anak-anak mereka akan tumbuh dalam lingkungan yang baik demikian juga sebaliknya.
Keselarasan tindak ayah dan ibu dalam pendidikan anak sangat dibutuhkan. Sebaliknya ketidak sinkronan ayah dan ibu dalam pendidikan anak akan berakibat buruk bagi perkembangan anak. Anak akan bingung melihat situasi yang tidak selaras itu. Siapa yang akan ia ikuti. Mengikuti ayahnya, ibunya melarang. Mengikuti ibunya, ayahnya tidak mengizinkan. Jika hal ini berlangsung lama tentu akan berakibat ketidakpercayaan anak terhadap orang tuanya. Kemudian tidak menutup kemungkinan anak akan mengambil sikapnya sendiri.
Jika kita akan menganalogikan sekolah dengan lingkungan keluarga mungkin bisa kita katakan ibu adalah sekolah dan ayah adalah kepala sekolahnya. Hal ini menggambarkan peran ibu dan ayah sama pentingnya. Sebagai simbol sekolah ibu harus menyiapkan semua sarana prasarana, waktu , dan hal-hal lain yang mendukung perkembangan anak.
Peran ayah juga tidak kalah pentingnya. Sebagai kepala sekolah ayah tentunya harus menjalankan fungsi kepala sekolah di rumah. Apa saja fungsi kepala sekolah yang harus dilaksanakan agar kualitas pendidikan anak dapat terwujud ?
Setidaknya ada empat tugas ayah sebagai kepala sekolah di rumahnya. Pertama dapat merumuskan visi dan misi keluarga. Akan di bawa dan diarahkan kemana pendidikan anak. Kedua menciptakan suasana yang aman, ramah, menyenangkan dan agamis. Hal ini akan membuat anak merasa aman dan kerasan berada di rumah.
Ketiga menegakkan aturan yang telah disepakati bersama. Keempat melakukan evaluasi terhadap apa saja yang telah dilakukan. Keterbukaan dalam keluarga akan menumbuhkan kepercayaan anak terhadap orang tua nya. Hal demikian akan sangat positip untuk perkembangan karakter anak. jm
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});