CIAMIS, HR – Pengusaha asal Parigi Pangandaran H Ade (Akaw) Kusnadi yang menggeluti Show Room mobil, melihat komoditi ikan tawar jenis lele bakal primadona selain gurame. Caranya, dengan mendirikan Kampung Lele di Kelurahan Sindangrasa, kecamatan Ciamis diareal lahan 1 ha.
Penuturan Akaw kepada HR di Kampung Lele Sindangrasa (KLS), Minggu (19/4), mendirikan KLS adalah sebuah ekspansi usaha otomotif dengan kondisi semakin banyak dan mudahnya masuk mobil impor ke Indonesia dan tidak ada batasan yang jelas tegas dengan tidak ditunjang infrastuktur (jalan), berakibat kemacetan dimana-mana.
Diakuinya karena keluarganya petani dan melihat prospek begitu menjamurnya pedagang pecel lele, artinya ikan itu laku di pasaran dan faktanya ikan lele digemari, kolam tidak memerlukan debit air banyak, pemeliharaan mudah, dimulailah penjajakan setahun yang lalu sekala coba-coba dan hasinya luar biasa, maka digarap secara serius hingga bukan hanya pembesaran tetapi dari mulai pemijahan, dan sekarang telah menjalin kemitraan/plasma dengan sedikitnya 40 kelompok petani budidaya ikan lele yang tersebar di Kab Ciamis, bahkan sudah melayani para pembeli benih dan lele konsumsi ke Cirebon, Indramayu, Pamanukan, Bogor, Bekasi, dan lainnya.
KLS memiliki visi menjadikan ikan lele ciamis yang terbukti unggul akan menjadi primadona Ciamis, mampu meningkatkan kesejahteraan, jalinan kemitraan telah menjadikan Kampung Lele Sindangrasa sebagai Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) untuk menambah wawasan, keilmuan dan semangat pembudidaya, dan mendapat perhattian pemerintah.
Budi daya ikan lele cukup menjanjikan, pemeliharaan tidak rumit pangsa pasar masih terbuka lebar, ”Usaha budidaya lele cukup menjanjikan untuk di laksanakan, baik sekala kecil maupun besar dan keuntungannya luar biasa, hanya dengan kurun waktu 2 bulan bisa meraup keuntungan Rp 17 juta dari kolam ikan dengan modal Rp 20 juta /250 ribu ekor bisa mnghasilkan Rp 37 juta, luar biasa” pungkas H Ade (Akaw) Kusnadi. abraham/dm