SULBAR, HR – Jelang pemilihan umum 17 April 2019 mendatang, Polda Sulbar menggelar Konferensi Pers guna menyampaikan kesiapan Polri khususnya Polda Sulbar dalam mengawal Pemilu serentak yang aman dan demokratis.
Konferensi pers yang diselenggarakan di Aula Ditlantas Polda Sulbar, Jl. Ahmad Kirang ini dipimpin langsung oleh Kapolda Sulbar Brigjen Pol Drs. Baharudin Djafar di dampingi Dirreskrimum dan Kabid Humas AKBP HJ .MASHURA SH serta dihadir para media se-Kab. Mamuju.
Kapolda Sulbar dalam kesempatannya menyebutkan untuk menjaga dan menjamin keamanan serta kelancaran pesta demokrasi 2019, Kepolisian Daerah Sulawesi Barat telah melakukan berbagai upaya khususnya membangun sinergitas dengan seluruh pihak.
Menurut Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Hj Mashura bahwa, pada pengamanan puncak pemilihan di TPS pada tanggal 17 April 2019 mendatang kami akan melibatkan 2.809 personil Polri ditambah 1.207 personil TNI.
Sementara itu, 191 Personil Brimob yang dilibatkan akan dilebur dan ditempatkan khusus di masing-masing Polres jajaran, KPU dan standby di Mako Brimob.
“Dari 3.865 TPS yang ada, kami juga telah memetakan pengamanan dengan memberi masing-masing kategori rawan biasa, rawan dan sangat rawan sementara pola pengamanan yang terapkan tentu berbeda,” jelasnya.
Kategori TPS rawan pada umunya karena jarak tempuh atau medan ke lokasi TPS yang sangat jauh contohnya di Kab. Mamasa ada TPS yang ditemput harus dengan berjalan kaki hingga 16 jam.
“Mewujudkan pemilihan yang bersih intinya ada ketegas dan Netralitas yang harus dijunjung tinggi serta profesional oleh TNI/POLRI tentunya tidak terlepas dari partisipasi seluruh elemen,” tutur Kapolda.
Disamping itu, pihaknya juga menekankan bahwa masalah yang ada di TPS harus di selesaikan karena apertur di TPS lengkap ada pengawas, saksi, linmas dan sebagainya jadi permasalahan yang ada lebih mudah diselesaikan sebelum di kirim ke PPS sehingga tidak terjadi permasalahan ke tingkat selanjutnya, tuturnya.
Seperti biasanya, setelah memaparkan dan menjelaskan kesiapan Polri dalam menghadapi pemilu Kapolda mempersilahkan teman-teman media untuk bertanya.
Salah satu pertanyaan yang dilontarkan adalah bagaimana cara menyikapi TPS rawan yang lokasinya jauh sebagimana disebutkan ada salah satu TPS yang harus ditempuh dengan jalan kaki selama 16 jam. Bagaimana cara memastikan pengamanan tepat waktu?
Kapolda Sulbar, terkait dengan kondisi ini untuk masing-masing personil yang menjaga TPS rawan -H 1 personil yang dilibatkan sudah di drop jadi diperkirakan akan sampai tepat waktu.
Situasi politik mulai memanas namun sulbar alhamdulillah tetap kondusif, hanya saja menurut kami tokoh-tokoh yang ada belum disambangi kami hanya menakutkan akan terjadi potensi rawan.
Jawab Kapolda, menyikapi hal tersebut cara yang kami siapkan seluruh elemen telah kami datangi bahkan deklarasi juga kami lakukan ini adalah antisipasi terkait hal-hal yang tidak diinginkan. tia