Baksir M |
BENGKULU, HR – Menurut Kepala Badan Narkotika Kota Bengkulu Baksir M agar tercapai cita-cita tentang pemberantasan Narkoba dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta ini kususnya dari daerah kota Bengkulu, harus ada komitmen awal dari pemerintah daerah dan betul-betul mendukung program ini.
Dalam hal ini, Walikota dan Wakil Walikota untuk melaksanakan kegiatan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), strategi awal pertama pemerintah daerah memerintahkan secara ketegasan kepada setiap SKPD melakukan test urine seluruh PNS dimanapun berada secara berkala minimal satu kali dalam satu semester (1/2 tahun).
Sama halnya dengan pegawai swasta yang berada dalam lingkungan daerah itu sendiri. Juga setiap sekolah melakukan hal yang sama melakukan test urine kepada siswa maupun mahasiswa/i secara berkala.
Apa bila ketahuan hasil test urin dengan sendirinya para pelaku maupun pengguna akan malu dan tidak mengulagi lagi, walaupun ada pelaku telah pecandu sulit meninggalkan barang haram itu.
“Pemerintah harus menjamin pengguna untuk direhabilitasi secara gratis, sebab penjara bukanlah tempat yang tepat bagi mereka. Dengan cara pencegahan dan merehabilitasi yang tepat agar dapat terlaksana sesuai program Bengkulu Bersih dari Narkoba (Bersinar),” sebut Baksir.
Langkah telah dilakukan BNK telah mengeluarkan surat edaran yang ditanda tangani Walikota dengan nomor:188/55/75u/BNK/2015 tanggal 27 Februari 2015 kepada seluruh SKPD untuk melaksankan sosialisasi di instansi masing-masing, setiap kepala SKPD bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan P4GN dilingkungannya.
Walikota telah mengeluarkan surat kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk memasukkan materi P4GN ke dalam muatan lokal, BNK telah melakukan sosialisasi P4GN dengan melaunching Model Bengkulu Kota Bersinar (Bersih dari Narkoba) pada tanggal 20 Maret 2015 bertempat di Sport Center yang dihadiri 50.000 orang.
BNK telah membentuk relawan-relawan Bersinar di tingkat kecamatan, kelurahan bahkan tingkat RT. Memberikan sosialisasi melalui seminar dan FGD (Forum Group Discussion), melakukan penjaringan dan klasifikasi kategori pemakai, pecandu, dan pengguna, agar bisa diberikan assessment, Relawan Bersinar yang dibentuk BNK yang tersebar di masing-masing kelurahan juga dibekali dengan kegiatan usaha yang dapat mengalihkan perhatian para pengguna dengan kegiatan yang positif.
“Apa yang diharapkan masyarakat agar aman dan kondusif tanpa ada gangguan kriminilisasi akibat pecandu Narkoba ini salah satu target dan motto kami. Kalau masih ada hari ini berarti masih ada kesempatan bagi kita mengubah hari esok agar lebih baik,” katanya. ■ jlg