Kapolda Jabar Ajak Da’i Jaga Keamanan

oleh -1.3K views
oleh

MAJALENGKA, HR – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Kamtibmas guna mengantisipasi penyebaran radikalisme dan terorisme di wilayah hukum Polda Jawa Barat, Kapolda Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto, M.Si mengadakan silaturahmi kamtibmas dengan para Da’i Kamtibmas, Ketua DKM dan Marbot se-Jawa Barat, di Aula Mapolda Jabar, Rabu (28/2).

Hadir pada kesempatan itu, Ketua DKM Prov Jabar, Ketua KPU Provinsi, Ketua MUI Provinsi Jabar, Da’i Kamtibmas se- Provinsi Jawa Barat, Ketua DKM se-Jawa Barat, Marbot Masjid dan sejumlah anggota lainnya. Acara tersebut diawali dengan Pembacaan Deklarasi oleh KH. Azis Kawakibi, M.Si kemudian dilanjutkan dengan penyerahan Tali Asih Kapolda Jawa Barat ke Da’i Kamtibmas. Acara nampak khidmat saat penyerahan Tali Asih tersebut.

Dalam sambutannya Prof. DR. KH.Rahmat Syafe’i selaku Ketua MUI Provinsi Jawa Barat, menyebutkan kegiatan silaturahmi ini sangat bermakna dalam kondisi saat ini, diharapkan agar hubungan kekeluargaan tetap terjalin, ini salah satu cara untuk menjaga Kamtibmas di wilayah Provinsi Jawa Barat.

“Para ulama dan tokoh masyarakat merupakan komponen terpenting dalam ketahanan Negeri ini. Kami sangat mengapresiasi acara ini, mari kita bersama mengamankan Negeri ini dan Kebinekaan ini harus kita rawat dan kita jaga sebaik-baiknya,” ungkap dia.

Sementara dalam pidatonya Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si mengatakan, guna mengantisipasi penyebaran radikalisme dan terorisme di wilayah hukum Polda Jawa Barat, perlu adanya kesinambungan dan kerjasama antara pihak kepolisian dengan pada Da’i dan tokoh agar memberikan pencerahan pada masyarakat terkait hal-hal yang menentang agama dan negara.

“Polisi dan Da’i serta tokoh masyarakat agar menjalin komunikasi dan informasi terkait keamanan negara kita. Mari kita jalin pegang erat demi negara kesatuan yang kita cintai berdiri kokoh,” papar Kapolda.

Selain itu Kapolda menyinggung terkait pentingnya Keterlibatan pada Da’i dan tokoh masyarakat pasca tahapan pasangan calon dan akibatnya saat ini. Dari aspek kepolisian sangat berkepentingan berhubungan baik dan bekerjasama demi pengamanan pilkada serentak mendatang. Kapolda berharap pada saat melakukan tausyiah para Da’i harus netral dan mesjid bukan untuk tempat kampanye melainkan hanya untuk kepentingan ibadah saja. Diharapkan para Da’i dapat menyampaikan situasi saat ini.

“Kita harus paham kontek pilkada merupakan undang-undang yang secara legal dibenarkan oleh negara merupakan pesta demokrasi rakyat Indonesia. Kita berbeda dukungan boleh karena itu hak individu dan itu dilegalkan oleh undang-undang di negara kita. Dalam hal ini berbagai upaya saya sudah memerintahkan untuk selalu menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan masyarakat,” pungkasnya. lintong situmorang

Tinggalkan Balasan