JAKARTA, HR – Bisa terpilihnya Gatot Brajamusti untuk kedua kalinya sebagai ketua umum Parfi di Kongres yang telah digelar di Lombok, beberapa waktu lalu, bagi Jenny Rachman bukan membuat kebaikan bagi Parfi.
Dan mengenai penangkapan ketum Parfi oleh Kepolisian karena kasus narkoba, menurut artis seniorJenny, seharusnya sudah sejak lama gatot ditangkap. Tapi Alhamdulillah sekarang mungkin saatnya.
“Kita doa kan saja semoga ada hikmahnya, dan mudah-mudahan tidak banyak orang yang dikorbankan lagi. Ketua Umum Parfi bukan Pemakai Narkoba, tapi mereka yang memiliki integritas, dedikasi dan memiliki komitmen terhadap Keprofesiannya, karena artis bukan sekedar figur untuk ditonton tapi dia adalah figur untuk menjadi tuntunan,” tandas Jenny dalam rilisnya yang diterima HR, Senin (29/8/2016) malam.
Bintang peraih piala Citra ini membeberkan bahwa dulu diera jelang kongres saat dirinya masih memimpin Parfi, beberapa temen Parfi memediasi meminta kepadanya agar Gatot Brajamusti dipercayakan dan ditunjuk sebagai Pelaksana Kongres. Hal itu dikarenakan Gatot mengaku siap menjadi ketua panitia dan membiayai jalannya kongres.
Dengan niat baik Jenny pun mempersilahkan keinginan teman-temannya di Parfi,tapi harus menggunakan standart Kongres.
“Saat dulu kemudian saya mengeluarkan SK untuk dia sebagai Ketua Pelaksananya.Akan tetapi entah bagaimana menjelang kongres dia mau maju menjadi ketua umum Parfi dengan Memanipulasi Data dalam Pengisian Formulir yang mengaku pernah main film sebagai peran utama sebagaimana yang dicantumkan dalam AD ART Parfi. Anehnya lagi memiliki kartu keanggotaan Parfi yang AB diluar pengetahuan dan seijin saya,” ungkapnya,seraya mengatakan, perlu diketahui, sambung Jenny, tanda tangan kartu keanggotaan itu menggunakan scan tanda tangan saya, seharusnya lebih dulu disetujui saya, tapi ini tidak ada persetujuan saya sama sekali, itu jelas Pidana.
“Itulah sebabnya teman-teman dead lock dan keluar dari Kongres, kemudian lapor Polisi, tapi selanjutnya kita dikalahkan entah kenapa, kurang jelas mungkin mas Henry Yoso yang lebih tepat menjelaskannya secara hukum, karena dia pengacara kita,” ucapnya.
Tapi itu semua,kata artis banyak prestasi ini, sudah berlalu.
“Sekarang biarlah sejarah menjadi bukti, kenapa kita teman teman tidak rela Parfi dipimpin oleh orang yang bukan kompeten dibidangnya, apa lg yg tidak jelas ke artisanya,” sebut Jenny Rachman.
Wanita yang kini sibuk dengan yayasan sosialnya berharap Parfi untuk saat ini dan kedepanya kembali dengan eksistensinya sebagai organisasi profesi yang lertama dan konsisten berjuang untuk keprofesian artis dengan hak dan kewajibannya.
Ia mengingatkan agar Parfi harus turut memperjuangkan nasib para artis yang kurang beruntung kehidupannya,namun mereka memiliki kontribusi dalam dunia seni dan budaya untuk Indonesia. amigo
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});