Jalan Sepucuk-Simpang Kijang Dulu Kebanggaan Kini Rusak Parah

Kondisi Jalan Sepucuk-Simpang Kijang.

KAYUAGUNG, HR Kerusakan ruas Jalan Sepucuk dan Jalan Simpang Kijang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan kian dikeluhkan masyarakat.

Sebabnya bukan hanya becek berlumpur, lubang menganga sangat dalam juga membahayakan kendaraan yang melintas. Lebih membahayakan lagi, besi -besi behel dengan ukuran cukup besar bekas cor beton menyeruak keluar.

Kondisi ini sudah lama terjadi dan cukup meresahkan masyarakat. Mamat warga Desa Talang Jaya Kecamatan Sungai Menang saat melintas di lokasi mengatakan, hampir sepanjang ruas jalan tersebut terdapat besi – besi yang menyeruak. “Bahaya pak, selain bisa melukai besi tersebut bisa saja membuat ban kendaraan bocor pak.” ujarnya, Senin, (16/7).

Selain itu di Kecamatan Kota Kayuagung kerusakan terjadi dari Kelurahan Sukadana hingga Desa Arisan Buntal. Kerusakan jalan juga terjadi di Kecamatan Mesuji Raya hingga zona Simpang Kemang Mesuji Lampung.

Walaupun saat ini sudah mulai diperbaiki namun perbaikan dinilai masyarakat tidak maksimal justru membahayakan pengendara karena perbaikan hanya menghamburkan batu agregat A yang tidak lagi dirapikan ataupun diratakan.

Kekecewaan masyarakat kian menjadi akibat pernyataan salah satu staf Seksi A1 PT Waskita Karya (persero) tbk  Agusniko kepada awak media, Minggu (14/07) lalu, menyatakan kerusakan jalan yang ada memang telah terjadi sebelum proyek pembangunan jalan tol berlangsung.

Bahkan Agus menyatakan, walaupun jalan yang ada memang sudah rusak sebelumnya, pihak Waskita Karya selalu bertanggungjawab untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut secara rutin.

Pernyataan oknum pegawai Waskita ini  dibantah langsung oleh Hasanuddin, Warga Desa Kijang. Ia menuturkan, jalan raya Kijang – SP Padang yang sebelumnya mulus dan bagus saat ini kondisinya rusak dan berlubang, semua di akibatkan oleh dampak mobilisasi kendaraan tonase berat, milik sub kontraktor yang tengah membangun Proyek Tol Kayuagung – Palembang.

Sebelumnya, Jalan Kayuagung Sepucuk sepanjang 38 Km dan jalan Kijang (Simpang Celikah-SP Padang) sepanjang 15 Km pernah menjadi ikon infrastruktur kebanggaan warga OKI.

Jalan yang membentang sepanjang 38 Km ini mulanya hanya jalan rintisan tanah timbun di hamparan hutan gambut.

Pembukaan jalan Sepucuk bahkan sudah dimulai oleh tiga  Bupati OKI sebelumnya. Yusuf Halim, F. Rozi Dahlan dan Ishak Mekki.  Namun karena keterbatasan anggaran dan kontur tanah gambut yang labil membuat pembangunan jalan ini tidak tuntas dalam satu tahun anggaran.

Berdasarkan data Dinas PU Tata Ruang Kabupaten OKI, jalan Kayuagung-Sepucuk telah tersambung dengan kontruksi cor beton sepanjang 38, 7 Km dengan rincian, Tahun 2014 dibangun sepanjang 1,56 Km, Tahun 2015 sepanjang 5,687 km, 2016 sepanjang 12, 265 tuntas di tahun 2018.

“Membangun jalan di tengah rawa biayanya tentu lebih tinggi dari pada jalan biasa. Butuh upaya khusus, apalagi kita dihambat oleh keterbatasan biaya. Tapi ini sudah komitmen pak Bupati karena pentingnya akses jalan ini bagi masyarakat di lima kecamatan,” ungkap Kepala Dinas PU Tata Ruang Kabupaten OKI, Ir HM Hafidz MM

Sebelumnya Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE berharap tembusnya jalan penghubung kawasan pantai timur OKI ini dinilai akan menumbuhkan sumber-sumber perekonomian baru bagi masyarakat di sekitarnya.

Selain sepucuk, jalan Simpang Celikah-Sirah Pulau Padang pernah menjadi penopang jalur lintas timur Kayuagung-Palembang. Jalan sepanjang 15 km ini dibangun dengan dana rakyat sejak tahun 2015 dan tuntas pada tahun 2017.

Pembangunan juga dilakukan secara bertahap akibat keterbasan anggaran. Terkait kerusakan jalan kabupaten akibat aktivitas proyek tol ini, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, beberapa kali menagih janji PT Waskita Karya selaku kontraktor pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera dan Tol Kayuagung-Palembang-Betung yang sebelumnya menyatakan bersedia memperbaiki kerusakan jalan tersebut.

“Kami menagih janji, karena pembangunan tol sudah mencapai 80 persen. Khawatir nanti setelah tol selesai, eh ditinggal begitu saja,” kata Wakil Bupati OKI M Djakfar Shodiq saat memimpin rapat evaluasi pembangunan jalan tol di Kantor Bupati OKI.

Menanggapi keluhan tersebut perwakilan dari PT Waskita Karya Andriyansyah mengatakan perusahaannya tetap berkomitmen untuk memperbaiki jalan rusak akibat aktivitas pembangunan tol.

Namun, proses perbaikan tersebut tidak bisa berlangsung cepat karena terjadi perubahan dalam struktur perusahaan sehingga harus menunggu proses internal. Namun demikian, Waskita Karya tetap komitmen akan memperbaiki jalan hingga seperti semula. mala

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *