Halal Bihalal Guru Disulap jadi Kuliah Umum, Inspektorat DKI Diminta Turun Tangan

JAKARTA, HR – Berbagai Elemen masyarakat sangat menyayangkan acara halal bihalal yang belum lama ini dilaksanakan oleh Seksi kecamatan pendidikan Cempaka Putih yang dihadiri seluruh guru dan kepala sekolah negeri maupun swasta yang tersebar di wilayah Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Pasalnya, acara yang dihelat pada tangggal (12/08/15) di Gelanggang Olahraga (GOR) yang sebelumnya hanya direncanakan untuk acara halal bihalal sekaligus mempererat silaturahim usai lebaran, disulap secara kilat menjadi acara perkuliahan alias kuliah umum oleh Kepala Seksi Pendidikan Kecamatan Cempaka Putih, Amin.
Ironisnya, acara yang dinahkodai Amin, selaku Kasie, membuat sejumlah guru maupun kepala sekolah ngedumel akibat perubahan acara. Sebelumnya, diberitahukan ke pihak sekolah hanya halal bihalal. “Kok jadi acaranya ngawur,” celetuk seorang guru saat tiba di pintu gerbang sesaat sebelum acara dimulai.
Acara yang rencana dimulai pada pukul 10.00 pagi, molor menjadi pukul satu siang saat jam belajar berlangsung, menjadi pertanyaan besar. Bisa dipastikan siswa/siswi ditinggalkan guru di sekolah. Menurut informasi dari sebagian orang tua siswa ada acara guru dan murid pulang sebelum waktunya.
Acara dirancang sendiri oleh Kasie, Amin, menjadi pertanyaan besar oleh pemburu berita yang saat acara berlangsung. “Gimana tidak, spanduk berukuran raksasa yamg dipajang di depan pintu masuk GOR dengan menggandeng dua sponsor yang disinyair sebagai penopang dana untuk acara.
Berbagai rumor pun menyeruak kepermukaan, adanya permainan yang dilakukan Kasie untuk mencari tambahan dari kedua sponsor. Padahal kutipan Rp 40.000 setiap guru sudah dikutip melalui panitia. Bila diestimasi jumlah dana tersebut sudah cukup buat acara dan diduga kuat menggunakan dana sekolah alias anggaran pendidikan.
Menanggapi hal tersebut, Ketum LP2I Edward Sihombing SH saat ditemui di kantornya, Jumat(11/09), mengatakan, masih terus mendalami laporan anak buahnya di lapangan, terkait masalah ini. Edward juga menambahkan sudah mengumpulkan data valid di lapangan untuk segera ditndak lajuti ke pihak Kejaksaan Jakarta Pusat. ■ lisbon

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *