LANDAK, HR – Kabupaten Landak terus menunjukkan dominasinya sebagai sentra ketahanan pangan di Kalimantan Barat. Selama empat bulan berturut-turut, sejak April hingga Juli 2025, Landak mencatat Luas Tambah Tanam (LTT) padi tertinggi di provinsi tersebut.
Bupati Karolin Margret Natasa menyampaikan bahwa keberhasilan ini tercapai berkat kolaborasi aktif petani, penyuluh, TNI-Polri, dan seluruh OPD teknis. Dukungan dari pemerintah pusat dan daerah juga mendorong peningkatan produksi.
Pada Juli 2025, LTT padi di Landak mencapai 7.716,4 hektare, atau 158,25% dari target 4.876 hektare. Sebelumnya, April mencatat 3.030 hektare dari target 2.000 (151,5%), Mei melonjak menjadi 12.201 hektare dari target 4.376 (264,59%), dan Juni sebesar 11.053,1 hektare dari target 7.992 (138,3%).
Bupati Karolin menekankan bahwa capaian tersebut menjadi motivasi, bukan alasan berpuas diri. Ia mendorong penguatan sektor pertanian tidak hanya dari sisi perluasan tanam, tetapi juga pengolahan hasil dan akses pasar.
Kepala Dinas Pertanian Landak, Sahbirin, S.T., M.T., menyebut strategi pendampingan dan fokus pada kebutuhan petani sebagai faktor utama keberhasilan. Timnya rutin mengevaluasi produktivitas lahan dan kualitas hasil panen.
Beberapa wilayah Landak kini mencatat indeks pertanaman (IP) lebih dari 200. Artinya, tanah digunakan secara optimal sepanjang tahun.
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Pontianak mengapresiasi kinerja Kabupaten Landak dan menetapkannya sebagai model pengelolaan LTT yang berhasil di Kalbar.
Di saat banyak daerah menghadapi tantangan pupuk dan cuaca ekstrem, Landak justru mencatat kerja konkret dan hasil nyata. lp