DPRD Minta Intervensi Polda ke Pengusaha Sawit

oleh -682 views
Tandan buah segar Kelapa Sawit.

PANGKALPINANG, HR – DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) belum berhenti menyorot masalah murahnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Pulau Bangka yang tak kunjung selesai. Isu ini kembali disuarakan para wakil rakyat di rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Babel ke jajaran perangkat daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel, Senin (1/7).

Kita bingung juga kadang-kadang, kenapa harga sawit di Bangka dan di Belitung berbeda, padahal masih satu provinsi. Di Bangka harga sawit dihargai Rp600 per kilogram, dan ini sudah berlangsung jelang lebaran kemarin,” ungkap Ketua Ketua DPRD Babel, Dìdit Srigusjaya saat memimpi rapat Banmus DPRD.

Oleh karena itu, kata Didit, pihaknya akan mengambil langkah dengan meminta bantuan kepolisian guna menstabilkan harga sawit di Pulau Bangka. Polda diharapkan bisa intervensi ke pengusaha sawit agar tidak bermain dengan harga.

“Makanya ini akan kita follow up (ikuti dari dekat, red), di mana besok pagi Komisi II akan segera mengundang pihak Polda dan mengundang pihak eksekutif untuk mengambil langkah preventif agar harga sawit ini bisa naik,” sebutnya.

Didit pun berharap Kapolda untuk turut serta dalam pertemuan. Dia mengungkapkan apresiasi atas keberhasilan Jenderal Bintang Satu tersebut yang sebelumnya mampu mengangkat harga sawit.

“Karena melihat pengalaman kemarin saat Bapak Kapolda pernah mengundang 15 perusahaan sawit tiba-tiba harganya naik, kita ingin belajar itu gimana ilmunya,” ujarnya.

Didit menegaskan, harga sawit yang murah telah meresahkan para kalangan petani ini harus segera di tindaklanjuti. “Kasihan pak, para petani ini berbeda dengan kita. Apalagi memasuki tahun ajaran baru sekolah anak-anaknya, mereka butuh biaya lebih untuk itu. Kita enak ada gaji kesekianbelasnya,” tukasnya. agus

Tinggalkan Balasan