![]() |
Mobil mewah pejabat Pangadaran |
PANGANDARAN, HR – Belanja mobil mewah (gaya hidup hedonis) di kalangan pejabat Kabupaten Pangandaran senilai Rp9,4 miliar, menuai kritik dan sinisme masyarakat. Salah seorang tokoh masyarakat asal Langkap Lancar, Anton, memprotes dan menilai belanja mobil mewah bagi pejabat jelas melukai hati masyarakat. Belanja mobil mewah tersebut dinilainya tidak tepat sasaran karena masih banyak keperluan lain yang lebih mendesak ketimbang membelanjakan mobil mewah. (baca : Wow, Pejabat Pemkab Pangandaran Terjangkit Gaya Hidup Hedonis)
“Dalam kondisi seperti ini (ekonomi sulit) mengapa tidak yang sudah ada saja dimanfaatkan, dan harus membuang-buang anggaran sekadar untuk mewah-mewahan,” ketusnya.
Ia menilai pembelanjaan mobil mewah bagi kalangan bertentangan dengan cita-cita Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran yang baru lahir sejak 2 tahun lalu dari pemekaran Kabupaten Ciamis. Dengan kurun waktu 2 tahun Kabupaten Pangandaran terbentuk, para pejabat dinilai tidak pro terhadap rakyat jika betul uang uang dipungut dari keringat rakyat itu dibelanjakan mobil mewah. “Saya tidak setuju,” tegas Anton.
Pasalnya, lanjut pria yang dikenal kritis mencermati kebijakan jalannya pemerintahan, ini, masih banyak yang harus dibenahi dan sebaiknya yang dipikirkan adalah kebutuhan masyarakat Kabupaten Pangandaran. Semisal, memperbaiki jalan-jalan kabupaten yang kondisinya rusak, gedung-gedung perkantoran serta sarana lainya, termasuk pelayanan soal KTP.
“Pembuatan KTP saja belum bisa terlayani dengan baik, ini malah para pejabat mengedepankan membeli mobil mewah, ini jelas melukai perasaan masyarakat,” tegasnya.
Anton menilai sah-sah saja pejabat dilengkapi mobil yang baik fasilitasnya, akan tetapi semua harus dilakukan dengan terukur dan bukan dengan bemewah-mewahan. “Jika memang itu kebutuhan, yang wajar-wajar saja, jangan disesuaikan seperti sekarang dululah. Ahok yang Gubernur DKI Jakarta aja tidak memakai mobil mewah seperti yang ingin dibelanjakan di sini, masak Pangandaran yang baru seumur jagung mau mewah-mewahan,” celetuknya geleng-geleng kepala dan berharap keingian itu agar ditundak dulu.
Hal senada dikatakan H. Opang, tokoh masyarakat asal Cijulang yang menyesalkan keinginan Pemkab Kabupaten Pangandaran terkait pembelian kedaraan dinas beruppa 15 unit jenis Inova dan 17 unit jenis Avansa dengan anggaran Rp9,4 milyar, termasuk mobdin Sekda jenis CRV dan Fortuner bagi bupati.
Opung mengungkapkan, masih banyak yang perlu dibenahi seperti pengadaan kendaraan operasional bagi Dinas Kesehatan, yakni mobil ambulance yang dinilai masih jauh dari layak. “Ini adalah satu contoh kecil yang perlu mendapat prioritas ketimbang uang sebanyak itu dibelanjakan mobil mewah bagi pejabat,” paparnya.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Kabupaten Pangandaran, Mahmud kepada HR menjelaskan bahwa fasilitas kendaraan baru bagi para SKPD dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan lebih giat lagi dalam hal melayani masyarakat. ■ agus kucir