BUPATI SINTANG RESMIKAN JEMBATAN GIRDER SUNGAI SENGARAK

oleh -722 views
oleh
SINTANG, HR – Daerah perbatasan akan terus berkembang dan maju seiring perhatian yang besar dari pemerintah pusat terhadap kawasan perbatasan. Seperti pembangunan jembatan yang akan mempermudah mobilitas ekonomi masyarakat perbatasan.
“Mudah-mudahan proses penjualan lada, karet dan hasil alam lainnya bisa lancar. Pasokan sembako juga bisa lebih lancar,” kata Bupati Sintang Drs. Milton Crosby, M, saat meresmikan penggunaan jembatan girder Sungai Sengarak, di Desa Wana Bakti, Rabu (25/3/2015).
Bupati mengatakan pembangunan jembatan sungai Merakai sudah diajukan ke Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal RI dan sudah ada lampu hijau dari pusat. Keberadaan jembatan Sungai Sengarak sangat penting karena mempermudah mobilitas masyarakat yang tinggal di 8 Desa, yakni Desa Wana Bakti, Mungguk Gelumbang, Gut Jaya Bakti, Kubu Berangan, Nanga Kelapan, Semareh, Margahayu dan Swadaya.
Abang Muhammad Samansyah Direktur PT K. Saman mengatakan bahwa pembangunan jembatan girder Sungai Sengarak menghabiskan dana Rp 5,7 miliar bersumber dari dana alokasi khusus/DAK.
“18 Agustus 2014 kami memulai bekerja membangun jembatan ini dan pada 12 Desember 2014 sudah selesai dengan bentangan 30 meter dengan bobot rangka baja 40 ton. Total bobot setelah dicor menjadi 70 ton. Kami bangga karena dalam waktu yang singkat dan tepat. Saat ini kami juga sedang melakukan pemeliharaan jalan sekitar jembatan selama 90 hari,” papar Abang Muhammad Samansyah.
Berdasarkan data PT K. Saman, menurut Abang, masih ada jalan di Sungai Merakai dengan bentangan 40 meter di Nanga Seran yang belum dibangun jembatan.
Dakun, Camat Ketungau Tengah mengatakan jembatan Sungai Sengarak ini satu-satunya jembatan yang ada di Kecamatan Ketungau Tengah yang dibangun dengan rangka baja karena yang lain masih menggunakan kayu. “Masyaraat berterima kasih kepada Pemkab Sintang yang sudah membangun jembatan ini dan harapan kami akan ada sungai lain yang dibangun dengan rangka baja. Kepada masyarakat jembatan ini supaya dijaga dan disyukuri,” katanya.
Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kartiyus menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan alokasi DAK sarana prasarana perbatasan tahun 2014 sebesar Rp 15 miliar, dan salah satunya guna membangun jembatan girder Sungai Sengarak seniali Rp 5,7 miliar.
“Kita akan terus bangun jembatan gerder dan rangka baja. Ini merupakan jembatan Girder Komposit Kelas B Bentang 30 lebar 9 meter,” ujar Kartiyus.
Selama ini kendaraan roda empat milik warga kerap “nyebur” ke Sungai Sengarak karena jembatan yang ada hanya bisa dilewati kendaraan roda dua saja. hot

Tinggalkan Balasan