Bangka Belitung Tak Kunjung Punya Bank Daerah Tanpa Embel-embel Provinsi Lain Begini Sentilan Ketua DPRD

oleh -96 views
oleh
Bangka Belitung Tak Kunjung Punya Bank Daerah Tanpa Embel-embel Provinsi Lain Begini Sentilan Ketua DPRD.

PANGKALPINANG,HR – Ketua DPRD Provinsi Kepulauan  Bangka Belitung ( Babel )  Herman Suhadi, memberikan sindiran terkait Babel belum memiliki Bank Deerah sendiri tanpa embel-embel nama provinsi lain.

Sindiran tersebut disampaikan  Herman Suhadi saat rapat Paripurna Istimewa perayaan Hari Jadi ke-22  Bangka Belitung, di kantor DPRD  Bangka Belitung, Senin (21/11/2022).

Herman mengatakan, wacana untuk memiliki Bank Deerah sendiri tanpa embel-embel nama provinsi lain sudah sejak lama bergulir.

Namun hingga usia provinsi kepulauan  Bangka Belitung genap berusia 22 tahun, wacana tersebut tak kunjung terwujud.

Padahal negeri dengan julukan Serumpun Sebalai ini telah ditetapkan menjadi provinsi setelah berpisah dengan Sumatera Selatan berdasarkan Undang-undang Nomor 27 tahun 2000, tetapi belum memiliki bank daerah yang berpisah dari Sumsel.

Dalam rapat Paripurna Istimewa perayaan Hari Jadi Babel ke-22, Herman pun mengungkapkan, janganlah pula terlalu berharap banyak bantuan orang, terkadang ada kalanya, orang lupa bagaimana cara berkawan, sudah dibantu, lupa pula.

“Nantilah, kita bersabar dulu, ada saatnya kita mampu membuat bank daerah yang baru. Orang tua dulu pernah berkata, tak kaya oleh emas pembawa, tak gadis oleh kain berselang hujan emas di negeri orang hujan batu di negeri sendiri,” ungkap Herman.

Ketika ditanyakan kembali berkaitan dengan sambutannya itu, Herman mengatakan, memang sudah seharusnya  Bangka Belitung memiliki bank daerah bersama dengan kabupaten/kota lainnya.

“Perlu, kita secara bersama-sama di suatu saat nanti dengan kabupaten/kota di Babel dengan kawan-kawan pengusaha di Babel kita perlu buat bank daerah,” ajak Herman.

Disinggung terkait, ucapannya yang menyampaikan terlalu berharap banyak bantuan orang. Terkadang ada kalanya, orang lupa bagaimana cara berkawan, sudah dibantu, lupa pula, ia mengatakan itu hanya pantun.

“Bukan itu pantun, tidak, jangan memaknakan di mana-mana itu kata indah untuk dirangkai,” kata Politikus PDI-Perjuangan ini. agus priadi

Tinggalkan Balasan