Anie Carera Populer Menyanyi, Akan Populer Pimpin Madiun

oleh -555 views
oleh
JAKARTA, HR – Lama tidak muncul di layar kaca dan jarang tampil di pentas entertainment, Penyanyi pop Anie Carera sepi publikasi. Namun sejumlah tembang hits-nya masih abadi diproduksi dalam berbagai versi.
Ketidak munculannya ternyata karena kesibukannya sebagai karyawati BRI, juga terjun menggeluti dunia politik. Kabar terbaru dari pelantun hits “Cintaku Tak Terbatas Waktu” karya (alm) Deddy Dores ini, bakal maju sebagai calon walikota Madiun dalam Pilkada serentak 2018 mendatang. Jika benar, ini adalah kali kedua ikut bersaing di Pilkada.
Sarjana ekonomi lulusan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya bernama asli Tri Nuryani ini mengaku tidak total vacum di dunia membuat namanya dikenal di tahun 90 an.
“Saya tidak benar-benar vacum kok. Masih sering tampil di acara-acara tertentu. Cuma, sejak berkarir di perbankan, saya tidak lagi tampil sebagai artis profesional seperti dulu,” ungkap perempuan berhijab kelahiran Madiun 1 Juni 1969 ini.
Pada Pilkada tahun 2013 lalu, anak ketiga dari pasangan Santosa dan Suwarti ini, maju sebagai wakil walikota berpasangan dengan Sutopo lewat 3 partai pengusung, yaitu Hanura, Partai Demokrasi Pembangunan (PDP) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).
“Pengalaman pada Pilkada lalu bisa dijadikan pelajaran. Dulu sebagai calon wakil walikota. Sekarang saya serius maju sebagai calon walikota. Jangan tanya saya berpasangan dengan siapa dan lewat partai. Itu masih rahasia,” ujarnya.
Untuk menunjukkan bahwa dirinya komit ingin membangun kota dan amsyarakat Madiun, wanita yang masih terlihat muda ini, jika dipercaya menjadi memimpin Kota Madiun ingin memberdayakan kaum perempuan dan generasi muda, yang menurutnya mempunyai potensi sangat besar. Juga mengembankan potensi dalam bidang pertanian, peternakan, pendidikan, pariwisata, seni dan budaya. “Pencapaian yang sudah diraih selama ini harus ditingkatkan,” tandas Anie.
Perempuan terlihat energik mengenakan ijab ini menjelaskan untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan rakyat harus dilakukan dengan pengabdian yang sungguh-sungguh. Pengelola kota harus memihak pada rakyat kecil, bukan untuk golongan tertentu.
“Untuk itu, Madiun harus bebas dari korupsi, bersih dari nepotisme atau KKN. Izin usaha harus dipermudah, tidak berbelit-belit agar menarik minat investor,” pungkasnya. igo


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan