Mohammad Nurdin, SE. |
NATUNA, HR – Masih jelas teringat dibenak masyarakat, ketika puluhan pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara (AU) bergemuruh di langit Pulau Natuna Provinsi Kepulauan Riau tahun 2013 silam. Saat itu, masyarakat berbondong-bondong menyaksikan kepiawaian sang pilot menerbangkan si “burung besi” dari Pantai Kencana Ranai.
Latihan Puncak TNI AU, Angkasa Yudha 2013 yang digelar di Kabupaten Natuna, membuat masyarakat sekitar tertarik untuk menyaksikan kegiatan tersebut. Pasalnya, selain sebagai pertunjukan yang jarang sekali ditemukan, hal ini juga menjadi penanda bahwa Natuna sebagai daerah terdepan tidak terlupakan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di tahun 2015 ini, Natuna kembali terpilih sebagai tempat diselenggarakannya latihan puncak TNI AU, Angkasa Yudha 2015.
Hal ini disampaikan Komandan Pangkalan TNI AU Ranai (Danlanud) Mohammad Nurdin. SE, saat silahturahmi dan sosialisasi Angkasa Yudha 2015 di Gedung Cakrawala Lanud Ranai, Senin (8/6).
“Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan bahwa Kabupaten Natuna kembali terpilih sebagai tempat diselenggarakannya latihan puncak TNI AU, Angkasa Yudha 2015 tepatnya sekitar bulan Oktober atau November. Tentu hal ini perlu disampaikan lebih awal agar masyarakat juga dapat mengetahui kegiatan tersebut sehingga dari awal hingga akhir berjalan dengan aman, sukses dan lancar” ujarnya.
Selain mensosialisasikan kegiatan tersebut, Danlanud juga menyerap masukan dari masyarakat terhadap kegiatan Angkasa Yudha tahun 2013 silam, jika memiliki dampak negatif ke masyarakat baik dari segi materil maupun imateril, maka akan dijadikan evaluasi agar pada latihan 2015 dapat dilakukan lebih baik lagi tanpa merugikan siapapun.
Pada acara itu, tamu undangan menanyakan kepada Danlanud Ranai perihal tujuan dari Angkasa Yudha 2015 di lakukan di Natuna, serta apakah akan diadakan bhakti sosial sama seperti latihan tahun 2013.
Danlanud Ranai mengatakan tujuan dari diadakannya latihan puncak TNI AU untuk menguji sejauh mana profesionalisme prajurit AU terhadap kinerjanya dalam menjaga keutuhan NKRI. “Kita ingin menguji profesionalime prajurit TNI AU sampai sejauh mana hasil belajar dan latihan mereka selama ini. Mengapa diadakan di Natuna, pasti sudah dikaji khusus terhadap beberapa faktornya, yang pasti faktor show of force dan defense. Mengingat Kabupaten Natuna merupakan beranda terdepan NKRI,” terang Mohammad Nurdin.
Sedangkan untuk bhakti sosial, akan ditanyakan nanti kepada pusat sebagai penyelenggara kegiatan tersebut,” imbuhnya. ■ fian