HONG KONG, HR – Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Dittipid PPA dan PPO) Bareskrim Polri menjalin kerja sama strategis dengan Kepolisian Hong Kong (Hong Kong Police Force). Pertemuan ini berlangsung dalam forum bertajuk Sharing on Protection of Women and Children Crimes yang digelar di Markas Besar Kepolisian Hong Kong pada Selasa (5/8).
Delegasi Polri dipimpin oleh Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah, selaku Direktur PPA dan PPO Bareskrim Polri. Ia didampingi pejabat dari Polda Sumatera Utara, Divisi Hukum Polri, Puslitbang Polri, serta staf teknis dari KJRI Hong Kong. Pihak tuan rumah diwakili oleh Ms. Yvonne Tam, Acting Superintendent Crime Support Bureau, dan Ms. Angus KEI, Senior Inspector of Family Conflict and Sexual Violence Policy.
Dalam sambutannya, Ms. Yvonne Tam menyambut baik kehadiran delegasi Polri. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam perlindungan terhadap perempuan dan anak. “Pertukaran informasi dan praktik terbaik sangat penting agar penanganan terhadap kelompok rentan bisa lebih efektif,” ujarnya.
Brigjen Pol. Nurul Azizah menyampaikan bahwa pembentukan Direktorat PPA dan PPO mencerminkan komitmen Polri dalam melindungi kelompok rentan, termasuk korban perdagangan orang. Ia menjelaskan bahwa pendekatan Polri mencakup penegakan hukum, pencegahan, dan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya melalui kampanye nasional Rise n Speak – Berani Bicara, Selamatkan Sesama.
“Korban butuh keberanian untuk bersuara. Masyarakat butuh empati, dan aparat harus hadir secara sistemik,” ujarnya.
Ms. Angus KEI turut menyampaikan data kekerasan anak di Hong Kong pada 2024, tercatat 1.472 kasus dengan 55% berupa kekerasan fisik dan 45% kekerasan seksual. Ia menjelaskan inovasi yang dilakukan, seperti wawancara video oleh petugas terlatih, penyelidikan oleh petugas sejenis kelamin, pendampingan korban, dan simulasi tahunan layanan satu atap.
Polri mengapresiasi berbagai langkah tersebut dan berharap kerja sama bisa dikembangkan secara konkret dalam penanganan kasus lintas yurisdiksi. Brigjen Nurul optimistis forum ini akan memperkuat sinergi antar kepolisian.
Pertemuan ini menjadi tonggak kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan global perlindungan perempuan dan anak. Polri dan Kepolisian Hong Kong berkomitmen menjalin sinergi demi keamanan dan keadilan yang lebih inklusif di kawasan Asia. efendi silalahi