Lurah Jembatan Lima Seakan Cuek Soal PKL Pedagang Sayur

oleh -18 Dilihat
oleh
Kantor Lurah Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat

JAKARTA, IN – Persoalan Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah Jembatan Lima, Jakarta Barat, khususnya para pedagang sayur, terus menjadi sorotan masyarakat. Banyak warga mengeluhkan keberadaan para PKL yang menggunakan badan jalan dan trotoar untuk berjualan, sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas dan kenyamanan pejalan kaki.

Namun, hingga kini, Lurah Jembatan Lima tampak belum menunjukkan langkah tegas untuk menangani permasalahan ini. Beberapa warga menilai sikap aparat kelurahan seperti “cuek” terhadap masalah tersebut.

Seorang warga pejalan kaki, Andi (35), mengungkapkan kekecewaannya. “Setiap hari jalanan jadi macet karena PKL. Trotoar yang seharusnya untuk pejalan kaki malah jadi tempat dagang. Tapi, kelihatannya pihak kelurahan diam saja,” katanya saat ditemui pada Sabtu (14/12).

Menurut Andi, kondisi ini sudah berlangsung cukup lama tanpa ada penanganan yang berarti. Warga bahkan mengaku sudah beberapa kali melaporkan masalah ini lewat aplikasi JAKI, tetapi respons yang diberikan tidak memuaskan.

Di sisi lain, pedagang sayur yang ditemui di lokasi merasa bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain untuk mencari nafkah. “Kami cuma cari makan. Kalau tidak jualan di sini, keluarga kami mau makan apa?” ujar seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya.

Permasalahan ini memunculkan dilema antara kebutuhan ekonomi para pedagang dan hak masyarakat umum untuk menikmati fasilitas publik.

Warga berharap agar pemerintah setempat segera mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan permasalahan ini. Jika tidak segera ditangani, situasi ini dikhawatirkan akan semakin memperburuk kondisi lingkungan dan memicu konflik antara pedagang dan masyarakat. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.