MUARA ENIM, HR – Banyaknya truck angkutan batubara yang beroperasi di Jalan Raya Kabupaten Muara Enim merupakan momok yang menakutkan bagi pengendara lainnya. Terlebih pada pukul 18.00 WIB hingga malam hari. Penyebab utama kemacetan di wilayah itu diakibatkan tidak disiplinnya para pengemudi truck. Dan parahnya lagi, bilamana ada truck yang mogok atau as rodanya patah, maka kemacetan tidak dapat terhindarkan.
Pengamatan HR dilapangan, para pengemudi truck batubara tidak menghormati pengendara lainnya. Apalagi kalau truck-truck tersebut dalam keadaan kosong, sopirnya suka memacu kendaraannya dengan brutal dan ugal-ugalan, karena itu sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Dan sudah banyak korban kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh truck angkutan batu bara hingga korban meninggal dunia.
Masyarakat mengetahui bahwa pihak Kepolisian sudah berusaha menertibkan truck angkutan batubara ini. Mulai dari mengatur lalu lintas, memanggil pengusaha transportasinya sampai kepenindakan. Semuanya tidak memberikan hasil yang memuaskan, karena tetap saja para sopirnya membandel.
Memang kalau merujuk pada Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No 23 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Pengangkutan Batubara Melalui Jalan Umum, dipastikan banyak yang sudah dilanggar, baik itu waktu yang diijinkan beroperasi, maupun berat tonase muatan yang diperbolehkan.
Bahkan sekarang ini sudah ada dump truck tronton yang beroperasi mengangkut batubara di jalan raya. Ini ada apa? Dalam Peraturan Gubernur ini tidak diijinkan dan sudah dilanggar oleh pengusaha transportasi batubara.
Kapolres Muara Enim AKBP Leo Andi Gunawan SIK MPP melalui Kasatlantas AKP Adik Listiono SH SIK, mengatakan, “kita tetap melakukan upaya guna menertibkan truck-truck angkutan batubara ini dengan mengadakan penyuluhan; keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas (kamseltibcartas) kepada para supir truck batubara.”
Penyuluhan itu diadakan di Terminal Regional Muara Enim. Adapun materi yang disampaikan diantaranya fenomena terjadinya kecelakaan di jalan raya di Muara Enim tertinggi disebabkan oleh truck angkutan batubara.
Maksud dan tujuan penyuluhan ini adalah memberikan nasehat dan tata cara berkendara dengan baik, mengemudi dengan tertib agar tidak terjadi kecelakaan yang menelan korban jiwa.
Lebih lanjut Adik menjelaskan, dengan tertib berlalu lintas akan menekan angka kecelakaan lalu lintas sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
“Acara penyuluhan tersebut dihadiri juga oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim. Acara ini akan dijadikan agenda rutin guna menekan angka kecelakaan,” pungkas Adik. ja
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});