GOWA, HR – Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sosial Idrus Marham dalam kunjungan di Kabupaten Gowa, Sulsel, Kamis (15/2/18), bertemu dengan para penerima bantuan sosial.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan harapannya untuk bisa meningkatkan anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial (Bansos) Rastra.
“Agar anak-anak kita makin sehat dan makin pintar. Sehingga bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Saya minta doanya kepada ibu-ibu dan anak-anakku semuanya, ya,” kata Jokowi di depan penerima PKH, Bansos Rastra, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), di Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (15/02/2018).
Sebelumnya, Presiden telah meningkatkan anggaran PKH untuk tahun ini sebesar Rp 17,3 triliun atau naik 73,3 persen dari alokasi tahun 2017. Jumlah penerima PKH juga terus meningkat dari 6 juta keluarga pada 2017, menjadi 10 juta tahun ini.
Presiden berharap kondisi perekonomian nasional makin baik, sehingga cukup alokasi untuk mendukung keinginannya meningkatkan anggaran PKH dan Bansos Rastra.
“Doakan APBN kita ada kelebihan anggaran sehingga anggaran PKH bisa ditingkatkan,” kata Presiden.
Jaga Persatuan dan Keragaman
Di bagian lain sambutannya, Presiden berpesan kepada masyarakat untuk menjaga persatuan dan keragaman. Presiden mengingatkan, Indonesia adalah negara besar dengan 714 suku bangsa.
“Pendapatnya berbeda-beda. Jangan hanya gara-gara pilihan bupati, pilihan gubernur atau nanti pilihan presiden, antar tetangga bertengkar. Antar kampung bertengkar. Jangan,” kata Presiden lagi.
Kepada Presiden, Duta Besar RI di Singapura pernah menyatakan bahwa di Negeri Singa itu hanya punya empat suku. Presiden Afghanistan menyatakan kepada Jokowi, hanya punya tujuh suku.
“Indonesia punya 714 suku. Kita memiliki 1.100 bahasa daerah. Agama kita juga bermacam-macam. Ini adalah anugerah Allah SWT. Meskipun berbeda-beda tapi kita selama ini rukun. Maka mari kita syukuri dengan cara menjaga keragaman dan persatuan,” kata Presiden lagi.
Kepada penerima bantuan, Presiden tak lupa mengingatkan agar menggunakan bantuan yang diterimanya sesuai aturan. Yakni untuk membeli buku, seragam, dan alat sekolah. Boleh juga untuk membeli susu, dan telor untuk meningkatkan gizi anak-anak.
“Tapi tidak boleh untuk beli pulsa dan rokok ya. Kalau melanggar, kartunya dicabut. Janji ya,” kata Presiden.
Dalam sambutannya, Menteri Sosial Idrus Marham menyatakan, penerima PKH reguler di Provinsi Sulawesi Selatan 2018 sebanyak 311.997 keluarga atau senilai Rp589.674.330.000.
Untuk bansos rastra mencakup 405.850 keluarga dan sebanyak 229.835 keluarga terdaftar dalam program BPNT. Total nilai bantuan untuk keduanya sebanyak Rp1.193.749.790.000.
Mensos menyatakan kegembiraannya mendengar motivasi yang disampaikan Presiden kepada masyarakat penerima bantuan. Mensos juga sangat mendukung harapan Presiden yang akan meningkatkan anggaran PKH.
“Dengan begitu anak-anak kita semakin pintar dan ke depan akan ada banyak keluarga yang terangkat nasibnya dan mandiri secara ekonomi,” kata Mensos.
Dalam kunjungan kerjanya ke Sulawesi Selatan, Mensos memiliki sejumlah agenda. Selain mendampingi Presiden, Mensos juga memberikan bimbingan kepada para peserta Pemantapan Pendamping Sosial BPNT, di Hotel MaxOne, Makasar, Rabu malam. kartia