SUKOHARJO, HR – Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Grogol Sukoharjo Jawa Tengah membantah adanya tudingan telah melakukan penjualan seragam serta melakukan pemaksaan kepada siswa barunya dalam pengadaan peralatan sekolah lainnya, seperti yang dituturkan salah satu orang tua siswa di media Harapan Rakyat Online, Senin 16 Oktober 2017. Sekolah telah menghimbau pada semua siswa baru disarankan membeli perlengkapan dan semua atribut seragam sekolah di toko dan sekolah tidak melayani.
“Tudingan ini harus saya luruskan supaya tidak salah persepsi bahwa kami tidak pernah ada paksaan terhadap murid untuk membeli seragam, itu semua saya serahkan kepada semua orang tua untuk mencari perlengkapan diluar sekolah,” ujar Kepala Sekolah, Kristanto kepada Wartawan Harapan Rakyat Online, di ruang kerjanya, Kamis (19/10/17).
Kristanto mengakui bahwa ada penjualan seragam yang dilakukan toko yang tidak jauh dari sekolah, menurutnya hal itu sa-sah saja justru memudahkan siswa tidak susah mencari perlengkapan yang lebih jauh. Meskipun pembelian seragam dibebaskan tetapi model potongan seragam sekolah memberikan rambu-rambu supaya bisa rapi seperti rok pakaian wanita tidak boleh diatas lutut dan lainnya. Keluhan terkait Study tour ke Bali, Kepala Sekolah mengaku telah melakukan musyawarah kepada semua orang tua siswa dan sudah mendapatkan ijin tertulis dari Kepala Dinas Pendidikan Sukoharjo.
“Di sini semua kebijakan bersifat transparan sesuai dengan aturan yang telah ada dan juga melalui musyawarah orang tua dan mendapatkan ijin dari Dinas Pendidikan, tidak ada jual beli seragam serta mewajibkan kepada siswa, semua bebas mau beli, ya boleh, atau mau pakai bekas, juga gak masalah,” pungkasnya. ani sumadi
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});