PANGKALPINANG, HR – Presiden RI Joko Widodo menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster dan Pembiyaan Dana Bergulir LPDP-KUMKM dari Istana Presiden, dan kegiatan ini dilaksanakan secara virtual diikuti oleh para Menteri terkait, Gubernur, Wali Kota, Bupati dan pelaku usaha di seluruh Indonesia, Senin (19/12/22).
Presiden dalam arahannya mengingatkan kepada segenap rakyat Indonesia bahwa, tahun mendatang keadaan ekonomi global tidak menentu, sehingga harus diwaspadai, supaya hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi di negeri ini.
“Saya tidak menakut-nakuti hanya mengingatkan bahwa tantangan ekonomi yang kita hadapi ke depan itu tidak semakin mudah, dunia masih dihantui Covid-19, dunia masih dihantui oleh ketidakpastian ekonomi global, situasi politik masih tidak menentu, ini bisa memicu krisis keuangan, krisis energi, pangan, serta krisis lainnya,” ungkap Presiden mengawali arahannya.
Presiden bersyukur, saat ini ekonomi di tanah air pada kuartal ketiga masih dapat tumbuh sebesar 5,72 persen. Sementara inflasi dapat dikendalikan 5,4 persen sehingga Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh dan dapat membuka lapangan kerja secara luas melalui UMKM.
Oleh sebab itu, Presiden menegaskan bahwa pemerintah pusat berusaha untuk memperkuat Usaha Mikro, Kecil dan Menegah, karena UMKM terbukti pengerak ekonomi negara dan pinjaman KUR meningkat tajam.
“Jangan sampai ada yang berpendapat negara tidak memperhatikan UMKM, itu keliru sama sekali,” ujar Presiden.
Presiden Joko Widodo berpesan kepada para peminjam KUR, supaya dana tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya dan pengembaliannya tepat waktu. Saat ini jumlah UMKM yang mendapatkan dana KUR sebanyak 39,4 juta pelaku usaha.
Presiden berharap KUR Klaster dapat dilaksanakan di semua sektor, baik di perkebunan rakyat, perternakan, perikanan, industri UMKM, dan usaha lainnya yang memiliki peluang pasar secara global.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI Teten Masduki menjelaskan, 67 persen penyediaan lapangan pekerjaan adalah dilakukan oleh UMKM. Oleh sebab itu, pemerintah pada tahun mendatang akan meningkatkan pinjaman KUR sebesar 460 triliun rupiah, sedangkan tahun ini sebesar 373 triliun rupiah.
“Untuk itu, upaya percepatan dan perluasan penyaluran KUR Klaster sangat penting sebagai upaya meningkatkan penyaluran kredit bagi pelaku ekonomi kerakyatan, dan saat ini KUR Klaster terealisasi sebesar 4,8 triliun rupiah kepada 1,39 juta debitur,” ujar Menteri Teten Masduki.
KUR ini diberikan kepada pelaku UMKM secara berkelompok, yang terintegrasi dari hulu ke hilir terhubung dengan operator sehingga mengurangi kredit macet.
Penjabat (Pj) Gubernur Kep. Bangka Belitung (Kep. Babel ) Ridwan Djamaluddin menilai, penyerahan KUR Klaster dan Pembiayaan Dana Bergulir LPDP-KUMKM oleh Presiden sangat tepat, dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan para pelaku usaha di Indonesia, sehingga nantinya ekonomi masyarakat menjadi kuat.
“Ini bagus ya, penyerahan KUR itu, harapan presiden agar masyarakat struktur ekonominya melalui KUR, dan saat ini jumlah pelaku UMKM yang meminjam modal usaha mulai meningkat, harapannya nanti sektor ekonomi, sektor riil bergerak lebih bagus,” ujar Pj. Gubernur Ridwan.
Untuk pendanaan UMKM di Kep. Babel, menurutnya perlu dilakukan penambahan dana supaya pelaku usaha kecil ini dapat tumbuh dan maju. Walau demikian, Pj. Gubernur Ridwan Djamaluddin berharap, supaya pinjaman modal usaha ini dapat dikembalikan tepat waktunya. agus priadi