PONTIANAK, HR – Pemberlakuan kurikulum 2013 yang belum lama ini diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dinyatakan merasa belum tepat, hal ini ditanggapi pengamat dunia pendidikan dan juga Rektor Institut Keguruan Ilmu Pendidikan IKIP-PGRI Pontianak, Prof.Dr.Samion,AR,M.Pd kepada HR.
“Pemberlakuan kurikulum 2013 ini sengaja dipaksakan sehingga impelementasi di lapangan belum maksimal. Menurut Samion, belum tepatnya waktu bisa di lihat kesiapan guru dalam memahami substansi materi kurikulum 2013 yang hingga saat ini guru belum tahu apa yang akan mereka lakukan untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Mengingat banyak persoalan dari mulai dari kesiapan guru yang belum maksimal buku pegangan siswa yang masih sangat terbatas.
“Masalah lainnya yakni pelatihan tenaga pendidik oleh diknas agar para guru memahami substansi kurikulum 2013 meski dilakukan berulang kali,”kata Samion. Dia menilai pelaksanaan kurikulum 2013 yang telah di terapkan pemerintah tidak akan berjalan efektif. Sebab, banyak faktor yang belum di benahi secara menyuluruh baik dari kesiapan tenaga pendidik baik dari segi mental dan mengajar. Pelaksanaan kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum sebelumnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, sekarang guru bukan lagi penceramah di depan kelas tetapi menjadi bisa siswa lebih memahami dari peran guru dalam hal mengajar. Selain itu bisa melakukan penelitian mengolah dan mengambil kesimpulan. Dalam hal ini pemerintah harus meningkatkan kompetensi guru agar guru bisa lebih kreatif dalam pelaksanaan proses ngajar mengajar di kelas,”pungkas Samion. ■ siregar