Kadishub Kuningan : Sumber Kemacetan Mesti Ditata

oleh -15 Dilihat
oleh
Drs Jaka Chaerul
KUNINGAN, HR – Seiring dengan situasi perkembangan dan kemajuan ekonomi masyarakat otomomatis akan memacu kinerjanya yang berhubungan dengan perubahan kondisi di lapangan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan Drs. Jaka Chaerul di kantornya Kamis (23/4). Menurutnya keramaian suatu wilayah erat kaitannya dengan Pasar Tradisional, “untuk sekarang pertumbuhan pemilik kendaraan roda dua maupun roda empat di Kabupaten Kuningan semakin pesat, sementara volume jalan kecenderungan tetap oleh karena itu sering terjadi macet”. katanya.
Dikatakan Jaka, Pasar Ciputat di Kecamatan Ciawigebang untuk sekarang sudah macet, kemacetan itu terjadi karena para pedagang sering seenaknya menempatkan gerobag dagangan di trotoar yang seharusnya dipergunakan pejalan kaki. “Begitu juga para kusir delman terkadang memangkalkan kudanya dibadan jalan. Ketika ditertibakan mereka terkadang mengaku sudah seizin saya, maka dari itu saya sering mengutus yang lain supaya menyampaikan bahwa saya kena teguran Bupati, karena saya juga mengenal mereka”, imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan dengan terbentuknya satuan kerja enam SKPD Dinas Cipta Karya, Dinas Bina Marga, Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, dan Sat Pol PP yang di bawah Kordinator Asisten Daerah Bagian Ekonomi & Pembangunan (ASDA II- red). Diharapkannya ke depan akan adan penataan di tempat sumber keramaian yang rawan terjadinya kemacetan kearah penataan yang lebih representative.
Sebagai contoh kongkrit menurutnya adalah pembangunan Pasar Baru Kuningan, termasuk diantaranya mungkin Pasar Cilimus Kecamatan Cilimus, dan Alun-alun kota Kuningan. “Semoga ke depan para pemilik andong berkuda (Delman-red) pun dapat diarahkan, meskipun Kota Kuningan identik dengan lambang kuda tapi kenyataannya pemilik delman semakin hari semakin menurun, beberapa tahun kebelakang pemilik delman sampai seribu sekarang tinggal empat ratusan”, terangnya.
“Pengelompokan pedagang juga sudah dimulai dari sekarang, agar terjadi kemudahan bagi pembeli dalam mencari sesuatu di pasar, begitu juga akan terjadinya persaingan jual beli yang sehat berikut kontek persaingan pelayanan yang lebih ramah agar dapat memikat konsumen”, tandas Jaka kepada HR. ■ rdn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.