![]() |
Muh Badru bersama keluarganya saat menyambangi kediaman Bupati Purwakarta. |
PURWAKARTA, HR – Penataan trotoar sepanjang jalan Kemuning Purwakarta harus menggusur puluhan bangunan liar yang berdiri di sepanjang proyek tersebut. 10 rumah diantaranya milik warga tak mampu.
Kepada mereka, pemkab memberikan konpensasi masing-masing Rp5 juta rupiah untuk biaya kontrakan. Sementara bagi pemilik rumah yang dianggap mampu Pemkab sengaja tak memberikan konpensasi.
“Sebenarnya mereka salah, bikin rumah bukan ditanah miliknya. Tapi kami beri keringanan bagi 10 KK yang tak mampu untuk mengontrak,” jelas bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Kompensasi sebesar itu menurut Dedi diperuntukkan untuk mengontrak rumah hingga akhir tahun ini. Sementara awal tahun depan mereka sudah bisa menempati rumah susun gratis yang dibangun Pemkab.
“Rusunnya masih proses finishing, awal tahun lah selesai. Jadi rusun ini gratis buat mereka yang terkena gusuran proyek jalan Kemuning dan penataan trotoarnya,” tandas Dedi.
Sementara itu, Muh. Badru (45) salah satu kepala keluarga yang digusur mengaku sengaja datang ke ruang kerja bupati untuk mengadukan nasibnya terkait penggusuran. Ayah tuna netra 3 anak ini mengakui jika telah membangun rumah diatas lahan pemkab.
“Iya, pak, kami salah. Tapi nasib kami harus gimana lagi. Kami mohon bantuan ke pa bupati, kasihan anak-anak,” lirih Badru dihadapan bupati Dedi.
Selain penataan trotoar di jalan Kemuning, Pemkab Purwakara saat ini sedang gencar menata trotoar hampir di seluruh sudut kotanya. Termasuk sepanjang jalan nasional III mulai pintu keluar tol Cikopo hingga sadang dan jalan propinsi sepanjang sadang hingga perbatasan Subang. ■ petrus